Bandara Mutiara Palu Sepi

id bandara, sepi

Bandara Mutiara Palu Sepi

Rancangan Bandara Mutiara Palu (dok bandara mutiara)

Palu (antarasulteng.com) - Suasana di Bandara Mutiara Palu selama dua hari Lebaran masih sepi, meski aktivitas penerbangan reguler tetap berjalan, kata Kepala Bandara Mutiara Palu Herson, Jumat.

"Sejak hari pertama hingga kedua Idul Fitri ini pelayanan penerbangan di bandara tetap berjalan lancar," ujara Herson.

Tetapi, Herson mengaku arus penumpang baik yang tiba maupun diberangkatkan ke berbagai kota di tanah air selama dua hari ini turun dibandingkan sebelumnya.

Ia mengatakan bahwa seminggu menjelang hari raya, semua maskapai padat penumpang. Tidak ada satu pun "seat" pesawat yang tiba maupun diberangkatkan dari Bandara Mutiara Palu yang kosong. "Semua tempat duduk penuh," katanya.

Namun selama dua hari Lebaran ini, tempat duduk pesawat yang terisi hanya sekitar 80 persen saja, katanya.

"al itu dikarenakan masih dalam suasana hari raya. Para pemudik masih ingin memanfaatkan hari libur (cuti) bersama untuk merayakan Idul Fitri bersama kelaurga dan sahabat mereka," katanya.

ia mengatakan bahwa arus balik melalui udara diperkirakan baru akan kembali padat mulai Minggu (11/8).

Meski arus penumpang masih kurang, namun petugas di bandara tersebut tetap melaksanakan tugas mereka dengan penuh tanggungjawab.

Pelayanan tetap berjalan seperti hari-hari biasa, meski masih dalam suasana hari raya Idul Fitri. "Semua petugas yang masuk kerja di hari libur, tetap menjalankan aktivitas sebagai mana mestinya," ujar Herson.

Herson juga mengatakan arus penumpang di Bandara Mutiara Palu dalam tiga tahun terakhir ini mengalami peningkatan yang cukup mengembirakan.

Setiap harinya penumpang yang diberangkatkan rata-rata diatas 1.500 orang. Tiga tahun sebelumnya masih sekitar 800-900 orang.

Peningkatan arus penumpang di Bandara Mutiara Palu tentu menunjukkan bahwa ekonomi Sulteng semakin lebih bagus. Khusus Kota Palu dalam beberapa tahun ini banyak mengalami kemajuan pesat.

Salah satu perkembangan yang sangat kelihatan adalah banyaknya hotel dan restoran dibangun di Ibu Kota Provinsi Sulteng itu.

Para pengusaha dari luar banyak datang dan melakukan investasi di berbagai sektor, termasuk di sektor pariwisata yang cukup mengembirakan.