Ekonomi Sulteng Tumbuh 4,57 Persen

id ekonomi

Ekonomi Sulteng Tumbuh 4,57 Persen

Ilustrasi (antara)

Palu,  (antarasulteng.com) - Perekonomian Sulawesi Tengah pada triwulan I 2014 tumbuh 4,57 persen jika dibandingkan triwulan sebelumnya, atau tumbuh 2,98 persen apabila dibandingkan triwulan I pada 2013, kata Ketua Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tengah JB Priyono.

Menurut dia di Palu, Senin, pertumbuhan ekonomi sebesar 4,57 persen dipicu konsumsi pemerintah yang tumbuh -1,27 persen, dan ekspor yang mengalami kontraksi besar yakni -41,27 persen, sedangkan komponen penggunaan lainnya tumbuh positif.

Dia mengatakan dari sisi produksi, pertumbuhan pada triwulan I 2014 itu tercermin dari penurunan beberapa lapangan usaha yaitu sektor pertambangan dan penggalian (-41,75 persen), konstruksi (-5,11 persen), serta sektor keuangan real estat dan jasa perusahaan (-3,23 persen).

Kemudian sektor angkutan dan komunikasi (-2,65 persen), jasa-jasa (-1,68 persen), sektor perdagangan, hotel dan restoran (-0,86 persen), sektor pertanian (-0,84 persen). 

Sedangkan sektor lainnya tumbuh positif yaitu sektor listrik, gas, dan air bersih tumbuh 1,50 persen, serta industri manufaktur yang tumbuh 1,05 persen.

Sementara itu, dari sisi peranan, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada triwulan I 2014 didominasi oleh sektor pertanian dengan sumbangan 35,26 persen, disusul sektor jasa-jasa (18,44 persen), serta sektor perdagangan, hotel, dan restoran (12,44 persen).

Selanjutnya sektor konstruksi (8,66 persen), sektor pengangkutan dan komunikasi (7,11 persen), sektor industri manufaktur (6,67 persen), sektor keuangan, real estat, dan jasa perusahaan (5,40 persen), sektor pertambangan dan penggalian (5,31 persen), serta sektor listrik, gas dan air bersih (0,71 persen).

JB Priyoono mengatakan apabila ditinjau menurut andil pertumbuhan, kontraksi ekonomi pada triwulan I 2014 ini bersumber dari tujuh sektor yang mengalami penurunan yaitu sektor pertanian (-0,30 persen), sektor pertambangan dan penggalian (-3,29 persen), bangunan (-0,43 persen), serta perdagangan hotel dan restoran (-0,11 persen). 

Selanjutnya sektor pengangkutan dan komunikasi (-0,20 persen), jasa-jasa (-0,15 persen), serta keuangan, real estat dan jasa perusahaan (-0,16 persen). (skd)