Mamuju Alami Deflasi -0,20 Persen

id bps

Mamuju Alami Deflasi -0,20 Persen

Badan Pusat Statistik (antara)

Mamuju,  (antarasulteng.com) - Badan Pusat Statisik (BPS) melansir kondisi perkembangan ekonomi di Kabupaten Mamuju, Ibukota Provinsi Sulawesi Barat pada medio Agustus 2015 tercatat mengalami deflasi sebesar -0,20 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 119,58.

"Hasil Survei harga konsumen 82 kota di Indonesia pada bulan Agustus 2015, menunjukkan 59 kota mengalami inflasi dan 23 kota deflasi," kata Kepala BPS Sulbar, Setianto di Mamuju, Minggu.

Menurutnya, inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan 2,29 persen dengan IHK 128,17 dan terendah di Probolinggo 0,02 persen dengan IHK 120,36. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Ambon -1,77 persen dengan IHK 119,95 dan terendah di Singkawang -0,01 persen dengan IHK 120,88.      Ia menyebutkan, dengan deflasi sebesar -0,20 persen dan IHK 119,58, maka daerah Mamuju menempati urutan ke-18 dari 59 kota yang mengalami deflasi.

Deflasi di Mamuju pada Agustus 2015 terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks harga pada empat kelompok pengeluaran, yaitu kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan -0,96 persen, kelompok sandang -0,45 persen, kelompok kesehatan -0,22 persen, kelompok bahan makanan -0,06 persen.

"Tiga kelompok lainnya mengalami peningkatan indeks harga, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 0,01 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga masing-masing meningkat 0,06 persen," terangnya.

Tingkat perubahan indeks tahun kalender Agustus 2015 di Mamuju adalah inflasi 2,34 persen sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2015 terhadap Agustus 2014) sebesar 7,01 persen.

Indonesia pada bulan Agustus 2015 mengalami inflasi sebesar 0,39 persen dengan IHK 121,73. Sedangkan untuk tahun kalender sampai bulan Agustus 2015, Indonesia mengalami inflasi 2,29 persen dan untuk perubahan indeks tahun ke tahun (Agustus 2015 terhadap Agustus 2014) mengalami inflasi sebesar 7,18 persen.