Farha Egypth Hakim bercita-cita jadi Polwan

id paskibraka

Farha Egypth Hakim bercita-cita jadi Polwan

Farha Egypth Hakim (antarasulteng.com/istimewa)

Farha: saya tidak menyangka menjadi pembawa baki Merah-Putih dan saya bangga.
Palu (antarasulteng.com) - Farha Egypt Hakim tidak menyangka akan ditetapkan sebagai pembawa baki sangsaka Merah Putih dalam pasukan pengibar bendera pusaka untuk dikibarkan pada upacara peringatan HUT ke-71 Kemerdekaan RI tingkat Provinsi Sulawesi Tengah di halaman Kantor Gubernur Sulteng di Palu, Rabu, 17 Agustus 2016.

"Saya tidak menyangka itu, tapi saya senang dan bangga melaksanakan tugas ini," kata putri kelahiran Donggala,  11 November  1999 itu.

Farha yang kini duduk di kelas 11 SMA Negeri 1 Banawa, Kabupaten Donggala itu mengaku tidak memiliki pengalaman sedikitpun tentang paskibraka karena belum pernah menjadi anggota pengibar bendera merah putih baik di tingkat kecamatan maupun kabupaten.

"Ini pengalaman pertama yang sangat membanggakan bagi saya sebagai generasi muda Indonesia," tuturnya dengan nada bergairah di depan pelatihnya Tahir Mahyudin.

 Meski belum punya pengalaman, putri cantik dari Donggala yang hobi olahraga karate itu tidak goyah tekadnya untuk mencoba menjadi anggota pengibar bendera merah putih pada peringatan HUT Kemerdekaan RI tingkat provinsi.

"Saya ikut seleksi tingkat kabupaten, kemudian seleksi tingkat provinsi dan dinyatakan lulus untuk menjadi anggota Paskibraka Sulteng pada bulan Mei. Seleksinya sangat ketat serta menggunakan berbagai metode di antaranya wawancara, serta menilai tinggi badan," ujar siswi pemilik tinggi badan 165 centimeter ini.

Putri pertama pasangan Ridwan Hakim dan Fadlun Rumi itu kemudian mengikuti latihan selama kurang lebih 40 hari.  Beberapa hari menjelang upacara, ia ditunjuk pelatih untuk bertugas membawa baki menerima dan mengantar sangsaka merah putih ke tiang bendera untuk dikibarkan.

Sebanyak 11 anak tangga yang dilewati Farha untuk menjemput bendera merah putih dari Inspektur Upacara Gubernur Drs H Longki Djanggola, SH bukan hal sederhana untuk dilakoni bila tidak memiliki kepercayaan diri, kosentrasi dan latihan yang cukup.

"Ini bukanlah hal yang mudah, namun saya berusaha untuk fokus dan tenang, sekalipun ada perasaan gugup," ujar putri yang bercita-cita menjadi anggota polisi wanita itu. 

Ia berterima kasih kepada pelatih dan seluruh anggota Paskibraka Provinsi Sulteng 2016 yang telah mendukungnya dalam melaksanakan tugas mulia sebagai pembawa baki Merah Putih tersbeut dengan baik dan sukses yang mengantarkan seluruh anggota pengibar bendera mendapat apresiasi luar biasa dari Pemerintah Provinsi Sulteng dan masyarakat.

Layak untuk tugas itu

Komandan Latihan Paskibraka tingkat Provinsi Sulteng tahun 2016 Tahir Mahyuddin menyebut Farha Egypt Hakim layak menjadi pembawa baki Merah-Putih.

"Farha menjadi pembawa baki bendera merah putih merupakan pilihan dari pelatih yang disepakati dengan berbagai pertimbangan," ujar Tahir.

Ia mengakui bahwa sebelum didaulat menjadi pembawa baki menerima dan mengantar bendera merah putih, Farha ditanyai kesiapannya untuk mengemban tugas tersebut dan dijawab 'siap'.

Pada dasarnya, kata Tahir, semua anggota putri paskibraka layak untuk menjadi pembawa baki bendera namun ada kriteria-kriteria tertentu yang harus terpenuhi antara lain tinggi badan, aura wajah yang kemiripan dengan anggota lainnya, serta mental yang baik.

Anggota paskibraka yang bertugas mengibarkan Merah Putih berjumlah 65 orang yang merupakan represetasi dari 13 kabupaten/kota se-Sulawesi Tengah. Setiap daerah mengirimkan dua orang utusannya yaitu 1 putra dan 1 putri untuk mengikuti seleksi yang dilaksanakan oleh tim seleksi daerah.