Gubernur berang, Pengprov Muaythai Sulteng harus ke sanksi

id PON

Gubernur berang, Pengprov Muaythai Sulteng harus ke sanksi

Gubernur Sulteng Drs H Longki Djanggola, MSi

Safei: Mereka tidak pernah berkoordinasi dengan KONI sejak tiba sampai meninggalkan Bandung.
Palu (antarasulteng.com) - Gubernur Sulawesi Tengah Drs H Longki Djanggola, MSi tak dapat menyembunyikan kegeramannya soal adanya atlet muaythai asal Sulteng yang dilaporkan terlantar di Stasiun Manggarai Jakarta karena tidak punya uang untuk membeli tiket pulang ke daerah asal.

Kepada wartawan di Palu Kamis malam, gubernur mengaku sudah meminta Bupati Morowali Anwar Hafid untuk memulangkan atlet-atlet itu karena konon, keberangkatan mereka dari Morowali ke Jawa Barat itu dilepas oleh bupati.

"Pemprov dan KONI Sulteng sama sekali tidak mengetahui keberangkatan mereka ke PON XIX," kata gubernur .

Iawan Said, pelatih sembilan atlet muaythai asal Kabupaten Morowali itu kepada media di Jakarta menyebutkan bahwa usai menyelesaikan pertandingan di Cianjur, Jawa Barat dan membawa pulang satu medali emas, tiga perak dan tiga perunggu, rombongan ini kehabisan uang.

"Kami berangkat sejak awal memang tidak ada uang dari pemda. Ini uang patungan anggota DPRD dan uang kami sendiri," kata Iwan kepada kompas.com dan mengungkapkan bahwa keberangkatan mereka dilepas Bupati Morowali Anwar Hafid di rumah jabatan.

Gubernur mengatakan bahwa Bupati Morowali sebelumnya sudah mengingatkan mereka soal biaya pemberangkatan, dari mana mereka mendapatkan uang.

"Rupanya sang offisial Iwan Said itu nakal. Berbekal nekad dan pertemanan dengan jurnalis, mereka memanfaatkan momentum PON tersebut. Pemda Sulteng dan KONI tidak tahu menahu dengan keberangkatan mereka," ujarnya.

Longki mengaku akan mengingatkan KONI agar cabang olahraga ini ditegur keras dan harus diberi sanksi.

Sementara itu Sekretaris KONI Sulteng Safei yang dihubungi wartawan melalui telepon mengatakan tim muaythai ini beangkat atas inisiatif sendiri dari Morowali ke Bandung namun sampai di Bandung, mereka tidak pernah melapor atau berkoordinasi dengan KONI maupun Posko kontingen Sulteng.

"Bahkan sampai meninggalkan Bandung untuk balik ke Sulteng pun mereka tidak pernah berkoordinasi dengan KONI," ujarnya.

Safei juga menyebutkan bahwa Pengurus Provinsi Muaythai Sulteng tidak pernah melaporkan ke KONI Sulteng soal keberangkatan anak-anak muaythai itu ke PON XIX.

Iwan Said sendiri ketika dihubungi wartawan di Jakarta mengatakan akan mencari tempat menginap di Mess Pemda Sulteng selama menanti uluran tangan pihak-pihak yang tergerak hatinya untuk membantu kepulangan mereka ke Morowali.

Diperoleh keterangan bahwa cabang muaythai di PON XIX hanya merupakan pertandingan eksibishi.