Kakanwil Kemenag: Jangan Minder Jadi Anak Santri

id kemenag

Kakanwil Kemenag: Jangan Minder Jadi Anak Santri

Ilustrasi--Kementerian Agama (antaranews)

Tidak usah takut mau jadi apa nanti. Belajar saja dengan baik, belajar dengan baik, dan belajar dengan baik.
Palu,  (antarasulteng.com) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah, H Abdullah Latopada menyatakan sebagai seorang santri tidak boleh minder atau takut dengan karir masa depan.

Hal itu disampaikannya ketika memberikan motivasi pada 604 santri menulis Mushaf Al-Qur`an di aula Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulteng, di Palu, Rabu.

Kegiatan itu dalam rangka Pencanangan Budaya Penulisan Mushaf Al-Qur`an menyambut Hari Santri Nasional, tanggal 22 Oktober mendatang. Kegiatan itu sendiri bertujuan membudayakan penulisan Al-Qur`an.

"Sebagai santri agar dapat menjadi santri yang baik dan memiliki prestasi," katanya.

Menurut Kakanwil, sejak dulu hingga sekarang, santri memiliki masa depan yang baik. Terbukti sejak kemerdekaan hingga sekarang, banyak jebolan santri yang menjadi orang-orang penting negara. Dengan demikian dirinya mengharapkan agar para santri memiliki cita-cita yang besar.

"Tidak usah takut mau jadi apa nanti. Belajar saja dengan baik, belajar dengan baik, dan belajar dengan baik. Bercita-citalah menjadi insinyur yang ustaz, gubernur yang paham agama, ilmuwan yang paham betul agama," jelas santri angkatan pertama di Pesantren Alkhairaat Palu itu.

Di kesempatan itu, santri diberi sertifikat penulisan mushaf yang ditandatangani oleh Menteri Agama (Menag). Setelah penulisan Mushaf, para santri melakukan teleconference bersama Menag, Lukman Hakim Saifudin.

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam Kanwil Kemenag Sulteng, Firmansyah mengatakan bahwa kegiatan itu dilaksanakan di Kanwil, dimaksudkan untuk pengenalan pada santri bahwa itulah kantor yang juga mengurus pondok pesantren.

"Al-Qur`an tidak cuma dilantunkan tapi juga dipahami dengan menulis. Santri tidak hanya dikenal bisa membaca Al-Qur`an dengan indah tapi juga dapat menulis Al-Qur`an dengan indah," harap Firmansyah.