Kemenpar : Sulteng Perlu Perpendek Jalur Wisatawan

id togean

Kemenpar : Sulteng Perlu Perpendek Jalur Wisatawan

Sunset di Kepulauan Togean (http://togeanpolhut.weebly.com)

Palu,  (antarasulteng.com) - Kementerian Pariwisata menyatakan Provinsi Sulawesi Tengah yang memiliki potensi keunggulan wisata alam dan budaya perlu melakukan kajian untuk memperpendek jalur masuk wisatawan ke daerah tersebut, sebagai upaya penunjang aksesibilitas wisatawan.

Staf Ahli Bidang Pariwisata dan Kemaritiman Kemenpar, Prof Samsu menyatakan di Palu, Selasa, jalur masuk wisatawan ke provinsi potensial pariwisata tersebut masih terbilang jauh dan lama, karena tidak memiliki penerbangan langsung jika menggunakan transportasi udara.

"Salah satu problem yang dihadapi oleh Sulawesi Tengah dalam pengembangan pariwisata di daerah tersebut yaitu masalah aksesibiliti atau transportasi udara. Wisatawan yang berkeinginan ke daerah tersebut harus menempuh perjalanan jauh dan transit di beberapa bandar udara," ungkap Prof Samsu.

Dia mengatakan umumnya jalur masuk wisatawan ke Indonesia meliputi tiga pintu masuk yaitu Bali, Jakarta dan Batam. Hal tersebut harus dikaji secara mendalam lewat perhubungan untuk merancang yang bertujuan memperpendek jalur menuju Sulawesi Tengah.

Hal itu untuk memudahkan wisatawan mancanegara dan nusantara yang berkeinginan mengunjungi objek-objek wisata serta penelitian di daerah tersebut, agar wisatawan tidak merasa jauh dan lama dalam perjalanan menuju beberapa daerah di Sulawesi Tengah yang potensi wisata baharinya telah diakui.

"Kami mengakui bahwa 90 persen pintu masuk wisatawan yaitu meliputi Jakarta, Bali dan Batam. Nah, daerah-daerah yang memiliki keunggulan destinasi wisata seperti Sulawesi Tengah, harus perpendek jalur ke daerah tersebut," katanya.

Dia menyebutkan wisatawan mancanegara yang masuk ke tiga great tersebut meliputi wisman asal Tiongkok, Singapore, Malaysia, Australia dan Jepang yang tujuannya berwisata dan penelitian, yang umumnya berlama-lama di daerah yang dikunjungi.

Terkait hal itu Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sulteng, Hj Siti Norma Mardjanu mengakui bahwa salah satu kendala dalam menarik minat wisatawan mancanegara dan nusantara ke daerah tersebut yaitu masalah akses jalur trasnportasi.

"Masalah akses ini menjadi masalah yang sangat serius dan kendala utama setelah anggaran dalam pengembangan pariwisata, dan ini hampir dirasakan oleh semua daerah di Indonesia. Hal ini membutuhkan keterlibatan semua pihak untuk memecahkannya," ujarnya.