Bupati Genjot Program Sigi Religi

id irwan

Bupati Genjot Program Sigi Religi

Bupati Sigi, Sulawesi Tengah, Irwan Lapata (tengah) (fb)

Kami punya program itu yakni Sigi Masagena untuk penanggulangan kemiskinan, Sigi Religi dan Sigi Hijau
Sigi,  (antarasulteng.com) - Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapata terus mendorong program Sigi Religi yang merupakan salah satu penjabaran dari visi-misi Pemkab Sigi periode 2016 - 2021 yang dipimpinnya.

"Kami punya program itu yakni Sigi Masagena untuk penanggulangan kemiskinan, Sigi Religi dan Sigi Hijau," katanya di Sigi, Senin.

Irwan menjelaskan sigi religi terbagi menjadi dua bagian yakni Sigi berzikir untuk masyarakat beragama Islam dan Sigi beribadah untuk agama Nasrani.

"Program itu rencananya akan kita masukan dalam kurikulum pendidikan dari SD hingga SMA," ujarnya.

Khusus untuk Sigi berzikir, kata Bupati, juga masuk di dalamnya beberapa metode seperti ceramah dan mengaji.

Sementara itu, Kasubag Keagamaan dan Kesramas Sekretariat Pemkab Sigi, Muhaimin Laweigimpu mengatakan pihaknya sedang merampungkan penjabaran program Bupati Sigi yakni Sigi Religi itu.

Diharapkan program itu dapat dilaksanakan di tengah masyarakat mulai 2017.

Muhaimin menjelaskan Sigi Religi merupakan program pemkab yang menginginkan masyarakat lebih dekat dan memahami agama yang diyakininya. Khusus bagi umat Islam, penjabaran program itu antara lain menyemarakan zikir di desa-desa, meramaikan kembali pengajian di mesjid-mesjid serta penyampaian tausyiah atau ceramah agama.

"Walaupun program Sigi Religi ini akan berjalan normal pada bulan Maret, namun saat ini program tersebut secara bertahap sudah terlaksana," ungkapnya.

Di beberapa tempat, kata Muhaimin, seperti di Kecamatan Dolo, Sigi Biromaru, Palolo dan Kecamatan Kulawi, kegiatan zikir, pengajian dan ceramah agama sudah berjalan.

"Insya Allah bulan Maret nanti setelah anggarannya diturunkan, program Sigi Religi ini akan lebih maksimal di tengah-tengah masyarakat," harap Muhaimin.

Pihaknya juga akan menempatkan dai-dai muda yang akan disebar di seluruh kecamatan, dengan pembiayaan APBD. Hal yang sama juga dilakukan bagi agama nasrani yang masuk dalam Sigi Beribadah.

"Tujuan program ini tidak lain untuk memberikan pencerahan bagi masyarakat agar selalu ingat pada Tuhannya, dan menjadikan seseorang agar mawas diri, tidak terjerumus pada hal-hal yang negatif dan merugikan orang lain," kata Muhaimin.

Selain itu, program Sigi Religi akan masuk pada dunia pendidikan dari tingkat SD, SMP dan SMA. Namun hal itu akan menjadi kewenangan pihak Dinas Pendidikan. Konsep yang akan diterapkan nantinya masuk pada pelajaran muatan lokal (Mulok).