Jakarta (antarasulteng.com) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut
Binsar Panjaitan menyebut sejumlah opsi terkait pembelian 10,46 persen
divestasi saham PT Freeport Indonesia.
Menurut Luhut seusai Workshop Pengelolaan Sampah di Pantai dan Laut
di Jakarta, Senin, BUMN bisa saja menjadi salah satu pihak yang dapat
membeli divestasi saham PTFI.
"Ya bisa jadi begitu. Bisa jadi juga orang lain membeli sahamnya. Kita enggak tahu juga karena ada opsi-opsi lain," katanya.
Luhut akan mengadakan pertemuan dengan PT Indonesia Asahan Aluminium
(Persero) Senin siang. Namun, ia tidak mengatakan secara gamblang bahwa
Inalum tengah disiapkan untuk membeli saham PTFI.
"Bisa saja disiapkan Inalum dengan Antam. Bisa saja Inalum, Antam dengan private sector (swasta)," ujarnya.
Mantan Menko Polhukam itu juga mengaku masih akan melihat pilihan terbaik untuk melakukan pembelian divestasi saham.
Kendati demikian, Luhut memastikan harus ada pembicaraan baik-baik
dengan perusahaan tambang Amerika Serikat itu. Di sisi lain, kepentingan
nasional Indonesia juga tidak boleh dikorbankan.
"Nantilah kita lihat. Biar kita bicara baik-baik dengan Freeport. Tentu kita cari solusi supaya win win, tapi enggak boleh mengorbankan kepentingan nasional kita," katanya.
Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin mengaku
masih menunggu arahan pemerintah untuk membeli 10,64 persen saham PT
Freeport Indonesia (PTFI).
Budi dalam diskusi "Peranan Holding BUMN Pertambangan dalam
Mengembangankan Pertambangan Minerba di Indonesia" di Jakarta, Kamis,
mengatakan saat ini pihaknya fokus untuk membentuk holding BUMN
pertambangan tempat 9,36 persen saham pemerintah di PTFI akan dialihkan.
"Sekarang kita bentuk holdingnya dulu karena memang belum ada arahan dari pemerintah arahnya ke mana," katanya.
Yang jelas, lanjut mantan Direktur Utama Bank Mandiri itu,
Kementerian BUMN akan menampung 9,36 persen saham eksisting pemerintah
di PTFI.
"Kami sudah dapat persetujuan Freeport. Ke depan kita tunggu dari
pemerintah karena itu memang wewenangnya Kementerian ESDM," ujarnya.
Budi juga mengaku pemerintah akan melakukan segala upaya untuk
membeli 10,64 persen saham PTFI. Menurut dia, pemerintah nantinya bisa
saja tidak 100 persen menanggung secara finansial.
"Bisa saja kan join venture juga dengan mereka atau dengan
yang juga bisa. Terbuka banyak opsi. Kalau kemampuan finansial dan
operasionalnya bisa," imbuhnya.
PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) atau Inalum akan menjadi
induk holding pertambangan yang terdiri atas Aneka Tambang (Persero)
Tbk, Bukit Asam (Persero) Tbk, serta Timah (Persero) Tbk, yang
ditargetkan rampung tahun ini.
Berita Terkait
Menko Luhut bidik Pulau Samosir jadi destinasi wisata premium
Sabtu, 24 Februari 2024 10:00 Wib
Prabowo-Gibran unggul di tempat Luhut Panjaitan mencoblos
Rabu, 14 Februari 2024 19:04 Wib
Pengamat: Perbaiki transportasi publik sebelum naikkan pajak motor BBM
Senin, 29 Januari 2024 15:44 Wib
Harga nikel terlalu tinggi bahaya bagi perekonomian
Kamis, 25 Januari 2024 12:10 Wib
Luhut: Tidak benar Tesla gunakan 100 persen LFP untuk mobil listrik
Kamis, 25 Januari 2024 11:47 Wib
Luhut: Program hilirisasi dapat tekan kemiskinan di daerah
Kamis, 25 Januari 2024 9:41 Wib
Kendaraan listrik bagian penting mitigasi perubahan iklim
Kamis, 18 Januari 2024 15:32 Wib
Menko Marves minta kenaikan pajak hiburan ditunda
Kamis, 18 Januari 2024 7:56 Wib