Rumah Prajurit TNI Masih Peninggalan Zaman Kemerdekaan

id Korem

Rumah Prajurit TNI Masih Peninggalan Zaman Kemerdekaan

Gubernur Sulteng Drs H Longki Djanggola, MSi saat menerima Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Ganip Warsito di Palu, Jumat (6/1/2017). (Humas Pemprov Sulteng)

Perbaikan rumah prajurit Korem 132/Tadulako dilakukan secara swadaya
Palu (antarasulteng.com) - Kebutuhan akan rumah dinas bagi prajurit TNI dewasa ini penting untuk mendapat perhatian lebih tinggi mengingat jumlahnya sangat sedikit karena terbatasnya kemampuan negara untuk memenuhi kebutuhan tersebut. 

Selain itu, perumahan yang sudah ada saat ini masih banyak merupakan bangunan peninggalan zaman kemerdekaan yang belum tersentuh perbaikan dan peremajaan, termasuk di Asrama Korem 132/Tadulako, Jalan Jenderal Sudirman Kota Palu, demikian siaran pers Penrem 132/Tadulako Palu, Senin.

Pada 01 September 2016 yang lalu, Danrem 132/Tadulako Kol. Inf Muh Saleh Mustafa meletakan batu pertama dimulainya renovasi sebuah barak yang terdiri atas 8 pintu rumah yang kondisinya sudah sangat tidak layak untuk dihuni oleh para anggota. 

Mengingat belum adanya dukungan biaya perbaikan dari komando, Danrem 132/Tadulako secara swadaya dan atas bantuan dari pihak-pihak swasta yang bersimpati, melaksanakan kegiatan renovasi rumah dinas ini.

Tujuan utamanya adalah menyejahterakaan anggota agar dapat melaksanakan tugas dan pengabdiannya dengan lebih baik. 

Renovasi ini dikerjakan oleh 20 orang prajurit yang memiliki kemampuan pertukangan dan bangunan dengan tetap mengacu pada prototipe perumahan prajurit yang sudah diatur dari Komando Atas.

Setelah lebih kurang enam bulan pengerjaan, renovasi perumahan ini telah selesai dilaksanakan dan direncanakan akan diresmikan Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Ganip Warsito, Selasa (7/3).

Pada kesempatan itu, Pangdam XIII/Merdeka juga akan membuka Apel Pemuda Sulteng Bersatu akan berlangsung 7-8 Maret 2017 di Yonif 711/Raksatama, yang diikuti 1.000-anan peserta yang terdiri dari atas anggota TNI/Polri, ormas pemuda, pemuda agama, dan mahasiswa dari seluruh wilayah Provinsi Sulawesi Tengah.