Ojk Apresiasi Pertumbuhan Industri Bank Di Sulteng

id ojk

Ojk Apresiasi Pertumbuhan Industri Bank Di Sulteng

Otoritas Jasa Keuangan (antaranews)

Palu,  (antarasulteng.com) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Tengah mengapresiasi positif pertumbuhan industri bank umum baik konvensional maupun syariah di provinsi itu karena tumbuh positif pada 2016.

Kepala OJK Sulawesi Tengah Syukri A Yunus di Palu, Kamis mengatakan dari sisi aset industri bank di daerah setempat meningkat 9,58 persen dari Rp27,15 triliun pada 2015 menjadi Rp29,76 triliun pada 2016.

"Kita berharap 2017 pertumbuhan bank umum akan lebih baik," katanya.

Menurut Syukri peningkatan dipengaruhi oleh penyaluran kredit yang tumbuh sebesar 10,78 persen dari Rp20,9 triliun pada Desember 2015 menjadi Rp23,2 triliun pada Desember 2016.

Syukri mengatakan pertumbuhan kredit tersebut diikuti oleh pertumbuhan dana pihak ketiga, walaupun pertumbuhannya lebih kecil dibanding pertumbuhan kredit.

Dana pihak ketiga hanya meningkat 1,90 persen dari tahun 2015 hanya Rp15,7 triliun menjadi Rp16 trilun pada 2016.

Pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga tersebut ikut meningkatkan Loan to debt rasio (LDR) sebesar 11,59 persen dari 133,00 persen pada 2015 menjadi 144,59 persen pada 2016.

Sementara itu kata Syukri, jumlah bank umum di Sulawesi Tengah pada 2016 bertambah dua bank sehingga total bank di Sulteng saat ini sebanyak 23 bank.

Sedangkan jumlah kantor bank pada 2016 juga bertambah dua unit. Saat ini kantor bank di Sulawesi Tengah terdiri dari satu kantor pusat, satu kantor wilayah, 43 kantor cabang, 174 kantor cabang pembantu, sembilan kantor fungsional dan 72 kantor kas.

"Hanya saja penyebaran kantor bank kita di daerah ini belum merata," katanya.

Syukri mengatakan penyebaran kantor bank di Sulteng masih didominasi di Kota Palu sebesar 29 persen atu sebanyak 87 kantor bank.

Sementara terdapat dua daerah yakni Morowali Utara dan Banggai Laut masing-masing hanya memiliki dua kantor bank umum.

Menurut Syukri OJK terus mendorong peningkatan pelayanan bank umum di daerah itu melalui peningkatan jaringan pelayanan salah satunya fasilitas layanan tanpa kantor.

Saat ini kata dia, fasilitas layanan tanpa kantor selain lakupandai bertambah sebanyak 43 fasilitas layanan sehingga menjadi 695 ATM, 14 payment point, sembilan layanan syariah dan 38 kas keliling pada 2016.