Pertamina Gelar Operasi Pasar Elpiji Tiga Kilogram

id elpiji

Pertamina Gelar Operasi Pasar Elpiji Tiga Kilogram

Masyarakat kesulitan mendapatkan gas elpiji. (Foto : ANTARA/ilustrasi)

Palu,  (antarasulteng.com) - PT Pertamina Region VII Sulawesi Tengah mengelar operasi pasar untuk bahan bakar gas bersubsidi yakni elpiji tiga kilogram untuk delapan kecamatan di Kota Palu.

"Sesuai dengan rencana, operasi pasar dilakukan selama tiga hari, yakni 14-16 Maret 2017," kata Sales Executive LPG Pertamina Region VII Sulteng Bagus Sulistio Hadi yang dihubungi dari Palu, Rabu.

Operasi pasar dilakukan untuk melihat ketersediaan elpiji saat ini di masyarakat serta diharapkan dapat menstabilkan harga yang naik dalam beberapa waktu terakhir.

Bagus menyatakan operasi pasar dilakukan untuk delapan kecamatan di Kota Palu, sehingga elpiji langsung didapatkan masyarakat tanpa melalui pengumpul atau pun pengecer.

"Operasi pasar dilakukan setiap harinya serentak dilakukan di semua kecamatan itu, dengan menyediakan 560 tabung gas elpiji tiga kilogram," ungkapnya.

Mekanisme yang dilakukan adalah Pertamina membuka posko operasi pasar di kantor kecamatan atau pun sesuai dengan arahan pemerintah kecamatan setempat, kelurahan mana yang sangat membutuhkan bahan bakar tersebut.

Kata Bagus saat ini elpiji masih tersedia di tingkatan pengecer, namun dengan harga yang lumayan tinggi dan tidak sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan sebesar Rp16 ribu pertabung.

"Yang jadi masalah, pengecer atau pun pengumpul tidak masuk dalam ikatan kontrak dengan pihak agen, yang kontrak hanya pangkalan saja," ujarnya.

Kata dia, tidak tersedianya elpiji di pangkalan, kuat dugaan salah satunya disebabkan adanya spekulan yang mencoba untuk menyimpan stok, sehingga tabung semakin langka dan harga naik dari harga HET Rp16 ribu yang telah ditetapkan.

Bagus mengakui bahwa pengecer juga merupakan bagian dari masyarakat, sehingga ia berharap dalam operasi pasar yang dilakukan, pemerintah setempat dapat membatasi jumlah pembelian yang mereka lakukan.

"Mereka membeli satu-satu di tingkatan pangkalan dan mengumpulkan di toko atau kios mereka, itu yang tidak bisa dipantau, karena mereka bukan bagian dari kerja sama yang dilakukan dengan agen," ujarnya.

Pertamina berharap agar pangkalan juga dapat membatasi pembelian yang dilakukan oleh masyarakat dengan maksimal dua tabung.

Operasi pasar yang dilakukan pertamina dibenarkan oleh Camat Palu Selatan Ashar Yotomaruangi yang telah melaksanakannya sejak dua hari lalu.

"Kami pusatkan di kantor kecamatan, jika ada masyarakat yang membeli, silahkan datang ke kantor saja dan saat ini jumlah yang diberikan sebanyak 560 tabung," ujarnya.

Sebelumnya dalam dua pekan terakhir, epiji subsidi tiga kilogram di Kota Palu semakin langka dan harganya kian melambung sehingga meresahkan masyarakat.

"Tolong pak supaya pemerintah mengatasi kelangkaan elpiji yang telah berlangsung beberapa hari ini," pinta Edy Frijot, seorang warga di Kecamatan Palu Selatan.

Ia mengatakan khusus di pangkalan pengecer, elpiji tiga kilogram sudah habis kecuali di kios-kios dengan stok sangat terbatas dan harga naik tajam hingga mencapai Rp30.000 pertabung.