DPRD Soroti Rencana Studi Banding Kades Donggala

id donggala

DPRD Soroti Rencana Studi Banding Kades Donggala

Ketua DPRD Donggala Mohammad Yasin berdampingan Bupati Donggala Kasman Lassa. (Ist)

Donggala, Sulawesi Tengah,  (antarasulteng.com) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, menyoroti rencana Bupati Donggala Kasman Lassa mengirim 150 kepala desa untuk studi banding ke Jakarta dan beberapa negara tetangga pada 2017 ini.

Ketua DPRD Donggala Mohammad Yasin menyatakan di Donggala, Minggu, DPRD akan mempertanyakan maksud studi banding 150 lebih kades itu.

"Apa manfaat studi banding tersebut, jika tidak terlalu penting dan memberikan manfaat bagi kepala desa dan daerah, maka sebaiknya tidak usah," ungkap Yasin.

Politisi Partai Gerindra itu mengakui bahwa studi banding merupakan hal yang penting untuk menambah pengalaman dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Akan tetapi, tegas dia, harus jelas peruntukannya serta tidak serta merta atau semaunya melakukan studi banding.

Di sisi lain, kata dia, rencana studi banding para kepala desa itu ke Jakarta dan luar negeri harus disesuaikan dengan dukungan anggaran.

"Jika anggaran tidak memungkinkan maka sebaiknya rencana tersebut dibatalkan, karena dikhawatirkan akan menjadi temuan bila mengambil pos anggaran lain," katanya.

Ia menerangkan bahwa studi banding dilakukan dengan anggaran Dana Desa yang bersumber dari APBN, maka kepala desa perlu hati-hati memanfaatkan dana tersebut.

"Semua anggaran yang dikelola desa baik yang berusmber dari APBN maupun APBD ada juknis dan juklaknya, karena itu kepala desa harus ikuti juknis dan juklah jika tidak ingin bermasalah," terangnya.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa rencana study banding kepala desa jangan bermuatan politik untuk kepentingan Pilkada 2018 mendatang.

Sebelumnya Bupati Donggala Kasman Lassa yang telah menyatakan akan maju dalam kompetisi pilkada 2018 mengatakan bahwa studi banding kepala desa ke Jakarta untuk belajar di Kementerian Desa, PDTT, Kemendagri, Kementerian Pertanian.

Kemudian perjalanan study banding dilanjutkan ke Batam untuk menuju Singapura, Malaysia, Thailand, Fhilipina dan China.