Pembangunan Jaringan Listrik Terkendala Kebun Sawit

id pln

Pembangunan Jaringan Listrik Terkendala Kebun Sawit

Listrik PLN (ANTARA)

Palu,  (antarasulteng.com) - Rencana PT. PLN (Persero) untuk membangun jaringan listrik ke sejumlah desa terpencil di Kecamatan Riopakava, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, terkendala perkebunan kelapa sawit sehingga dibutuhkan kerelaan perusahaan mengorbankan sekitar 700 pohon sawit untuk ditebang.

Komisi III DPRD Provinsi Sulawesi Tengah telah memediasi PLN Area Palu dengan dua perusahaan perkebunan kelapa sawit di Sulawesi Barat yakni PT. Mamuang dan PT. Pasangkayu agar dua anak perusahaan Astra Group itu mengikhlaskan kelapa sawitnya untuk ditebang.

"Kami sudah memediasi PLN dengan perusahaan. Hasilnya Alhamdulillah pihak perusahaan merelakan sawitnya ditebang demi untuk kepentingan masyarakat banyak," kata Ketua Komisi III DPRD Sulawesi Tengah Zainal Abidin Ishak di Palu, Rabu.

Dia mengatakan komisi III DPRD sudah bertemu langsung dengan pimpinan KEdua perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat tersebut dan sudah menemukan kata sepakat.

Menurut Zainal, untuk membangun jaringan listrik ke Kecamatan Riopakava harus mengambil jaringan dari Mamuju Utara karena tidak tersedia jalan dari Donggala ke Riopakava, sementara jalur ini harus melintasi perkebunan kelapa sawit.

"Tiangnya sudah terpasang tetapi belum bisa menarik kabel karena terhalang pohon sawit," katanya.

Dari dua perusahaan perkebunan tersebut, yang paling banyak dilintasi adalah milik PT. Pasangkayu yakni sekitar 630 pohon, sementara PT Mamuang hanya sekitar 70 pohon.

Zainal mengatakan baik PT Pasangkayu maupun PT Mamuang, sudah merelakan pohon sawit mereka ditebang tanpa ganti rugi.

"Karena PLN tidak menyediakan dana ganti rugi," katanya.

Politisi Partai Golkar itu mengatakan kedua perusahaan tersebut butuh rencana induk dari PLN sehingga perusahaan mengetahui aset mereka yang akan dihilangkan.

Rencananya PLN akan menyambungkan aliran listrik ke 14 desa di Kecamatan Riopakava yang selama ini belum tersentuh listrik. Dari jumlah tersebut PLN membangun secara bertahap pada 2017 masing-masing tahap I sebanyak tujuh desa dan tahap II empat desa.

Selebihnya tiga desa di wilayah itu akan dibangun pada 2018.