Tujuh Investor Teken MoU dengan Pengelola KEK Palu

id KEK

Tujuh Investor Teken MoU dengan Pengelola KEK Palu

Gubernur Sulteng Longki Djanggola (kanan) menyaksikan Dirut PT. STM Tunggal Jaya Kim Sunggyu Hyung menandatangani naskah MoU dengan PT.BPST di KEK Palu, Selasa (16/5) (Antarasulteng.com/Ochan)

Nilai investasi setiap perusahaan rata-rata 5 juta dolar AS atau sekitar Rp65 triliun.
Palu (Antarasulteng.com) - Sebanyak tujuh investor baru, masing-masing tiga perusahaan asing dan empat dalam negeri, menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Dirut PT Bangun Palu Sulawesi Tengah (BPST) Mulhanan Tombolotutu untuk membangun industri di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu.

Penandatanganan MoU itu berlangsung di Kantor PT. BPST selaku badan pembangunan dan pengelola KEK Palu, di kawasan KEK, Kelurahan Pantoloan Palu, Selasa, disaksikan Gubernur Sulawesi Tengah Drs H Longki Djanggola, MSi.

Menurut Gubernur, acara ini semula hendak disaksikan Presiden Joko Widodo usai membuka Kongres XIX Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), namun batal karena Kepala Negara harus segera kembali ke Jakarta untuk menerima kunjungan Perdana Menteri Lithuania.

Tiga investor asing yang menandatangani MoU dengan BPST tersebut adalah PT. STM Tunggal Jaya dan Tidfore Group dari Tiongkok, serta Korea Western Power dari Korea Selatan, sedangkan investor dalam negeri masing-masing PT. Pelabuhan Indonesia IV, PT. Wika Jabar Power, PT. PP Energi dan PT. Pertagas Niaga.

Kerja sama ini akan meliputi bidang industrial estate (land management dan project investmen), infrastruktur (air, listrik dan transportasi/distribusi), pelayanan kepelabuhanan, dan logistik.

"Nilai investasi setiap investor rata-rata mencapai 5 juta dolar AS atau sekitar Rp65 triliun," kata Dirut PT. BPST Mulhanan Tombolotutu.

Setelah penandatanganan MoU ini, kata Toni, sapaan akrab Mulhanan Tombolotutu, para investor akan segera menyiapkan studi legal, teknis, finansial dan komersial dalam skema-skema yang detail, aplikatif, diterima pasar (marketable) dan layak dibiayai perbankan (bankable) serta skedul kegiatan yang akurat.

Gubernur Sulteng Longki Djanggola menyambut gembira penandatanganan MoU para investor di KEK tersebut dan berharap aktivitas investasi tersebut bisa segera direalisasikan di lapangan.

Ia menyebutkan bahwa percepatan pembangunan KEK Palu merupakan salah satu dari enam butir instruksi Presiden Joko Widodo dalam Rapat Koordinasi Terbatas antara sejumlah menteri dengan Gubernur Sulteng yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Negara, beberapa pekan lalu.

"Saya menyampaikan permohonan maaf bapak Presiden karena tidak sempat mengunjungi KEK hari ini sebab harus segera kembali ke Jakarta, tetapi beliau menitip pesan untuk mewakili beliau dalam acara ini dan melaporkan hasilnya kepada beliau," ujar Longki.

Menurut gubernur, pertumbuhan ekonomi Sulteng merupakan yang tertinggi di Indonesia dewasa ini karena dipengaruhi investasi di wilayah timur provinsi ini, khususnya di sektor pertambangan.

"Oleh karena itu perlu ada pusat investasi baru di wilayah barat agar pertumbuhan ekonomi di Sulteng bisa merata," katanya.