TPID Sulteng Antisipati Kenaikan Harga Jelang Puasa

id pasar

TPID Sulteng Antisipati Kenaikan Harga Jelang Puasa

Ilustrasi (antaranews)

Palu,  (antarasulteng.com) - Tim Terpadu Penanggulangan Inflasi Daerah (TPID) Sulawesi Tengah mengantisipasi ketersediaan stok dan kenaikan harga berbagai komoditas, termasuk pangan di daerahnya, menjelang Puasa dan Lebaran.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulteng Abubakar Almahdali di Palu, Selasa, mengatakan tim TPID yang beranggotakan sejumlah instansi pemerintah dan BUMN telah mengadakan rapat koordinasi pengamaman stok dan harga kebutuhan pokok masyarakat yang menjelang Puasa dan Lebaran mengalami peningkatan hingga dua-tiga kali lipat dari biasanya.

"Kami sudah mengambil langkah antisipasi dengan berkoordinasi semua pihak terkait dalam TPID Sulteng," kata dia.

Hasil rakor menyepakati semua instansi terkait, termasuk BUMN yakni Perum Bulog dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) siap mengamankan stok dan harga beberapa komoditas strategis yang dibutuhkan masyarakat.

Berdasarkan informasi dari Bulog maupun PT PPI, stok beberapa komoditas pangan seperti gula pasir, beras dan minyak goreng cukup memadai.

Bahkan, Bulog telah mendatangkan gula pasir sebanyak 700 ton untuk menambah keamanan stok kebutuhan pokok dimaksud yang nantinya akan didistribusikan ke sejumlah kabupaten dan kota di Provinsi Sulteng.

Soal stok pangan di Sulteng, Abubakar menjamin mencukupi kebutuhan, meski permintaan masyarakat menjelang Lebaran dipastikan meningkat drastis.

TPID Sulteng,terus mengawasi pergerakan harga komoditas startegis di pasaran dan jika mengalami kenaikan diluar batas toleransi langsung melakukan intervensi pasar guna mencegah terjadinya inflasi.

TPID juga terus berkoordinasi dengan para distributor sembako dan kebutuhan lainnya untuk menjaga stok dan keberlanjutan pasokan agar barang/bahan kebutuhan masyarakat tidak sampai kosong di pasaran.

Menurut dia, jika stok tersedia dalam jumlah memadai, maka tidak ada alasan atau peluang bagi pengecer untuk melakukan tindakan spekulasi.

Pengecer tidak akan berani menaikan harga sepihak, kalau stok tersedia dalam jumlah memadai di pasaran dan distributor.

Kepala Perum Bulog Sulteng Suprianto mengatakan masih memiliki stok beras dan gula pasir di gudang dalam jumlah memadai.

"Kami punya stok gula di gudang saat ini 1.200 ton dan beras 25.000 ton," kata dia.

Selain itu, semua rumah pangan kita (RPK) yang ada di setiap kabupaten dan kota di Sulteng, terus dioptimalkan menjual berbagai komoditas pangan seperti beras, gula, minyak goreng, terlur ayam, tepung terigu, bawang merah dan bawang putih. (skd)