Aparat Jaga Gereja Palu Pasca Ledakan Bom

id gereja

Aparat Jaga Gereja  Palu Pasca Ledakan Bom

Polisi berjaga di depan gereja di Palu, Sulawesi Tengah. (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

Palu,  (antarasulteng.com) - Aparat kepoilisian di Kota Palu langsung meningkatkan kewaspadaan dengan menjaga sejumlah fasilitas vital, termasuk gereja-gereja, setelah ledakan bom bunuh diri yang terjadi di Kampung Melayu, Jakarta.

Pantaun ANTARA, Kamis gereja-gereja di Ibu Kota Provinsi Sulteng baik yang melaksanakan kebaktian memperingati Kenaikan Isa Almasih (Yesus Kristus) maupun tidak, semuanya dijaga sejumlah polisi dari Polda Sulteng dan Polres Palu.

Misalkan di Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) Kalvari Palu, Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) Anugerah Masomba, Gereka Bala Keselamatan (BK) Korps II dan Gereja Kristen Maranatha Indonesia (GMKI) yang melaksanakan ibadah Kenaikan Isa Alamasih mendapat pengamaman ketat dari aparat.

"Kami diperintakankan atasan untuk menjaga gereja," kata Dedy, salah seorang anggota polisi.

Kemungkinan besar terkait dengan peristiwa peledakan bom di Jakarta yang merengut korban jiwa dan juga beberapa warga mengalami luka-luka itu.

Jhoni, salah seorang anggota jemaat salah satu gereja di bilangan jalan Banteng, Palu Selatan mengatakan pelaksanaan kebaktian memperingati Kenaikan Isa Almasih di gereja berjalan lancar dan aman.

Namun demikian, ia juga merasa sangat prihatin atas peristiwa ledakan bom yang terjadi di Kampung Melayu. "Saya berdoa kiranya keluarga korban diberi ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi musibah tersebut," kata Jhoni.

Ia juga berharap, siapapun yang terlibat dalam peristiwa tak terpuji itu dapat diusut tuntas oleh pihak berwajib.

Sementara sebagai bentuk keprihatinan dan kepedulian umat kristen terhadap permasalahan Bangsa Indonesia, ribuan warga gereja di Kota Palu pada Kamis petang menggelar doa bersama untuk Indonesia Satu.

Pelaksanaan doa bersama untuk Indonesia One dipusatkan di Gereja Bethel Indonesia (GBI) Palu.

Doa diikuti oleh pimpinan gereja, para tokoh gereja dan warga gereja di Kota Palu berlangsung selama dua jam.

Kegiatan keagamaan tersebut dilakukan oleh umat kristiani demi mendoakan bangsa dan negara Indonesia yang banyak dilanda berbagai persoalan termasuk di dalamnya agar rakyat Indonesia tetap bersatu menjaga keuntuhan NKRI. (skd)