Tanah Retak Keluarkan Lumpur Bau Belerang Di Poso

id tanah, retak

Tanah Retak Keluarkan Lumpur Bau Belerang Di Poso

Ilustrasi--tanah retak akibat gempa bumi ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/kye/16.

Poso  (antarasulteng.com) - Gempa bumi berkekuatan 6,6 pada skala Richter yang terjadi di Kabupaten Poso, Senin (29/5) malam sekitar pukul 23.35 Wita, mengakibatkan tanah retak dan mengeluarkan bau belerang di Dewa Watumaeta dan Wuasa, Kecamatan Lore Utara.

Camat Lore Utara Yanson Tokare dihubungi melalui telepon dari Poso, Selasa, mengemukakan setelah usai meninjau lokasi yang terdampak gempa, ditemukan tiga titik tanah yang retak memotong jalan raya dengan ukuran sejengkal orang dewasa.

Dari dalam retakan tanah itu, kata Yanson, keluar lumpur yang berbau belerang. Tanah retak itu juga terdapat di Desa Watumaeta, Kecamatan Lore Utara, tepatnya di jalan raya yang dataran Napu dan Kota Palu.

"Kalau di Desa Watumaeta, ada 3 titik tanah retak yang melintas di jalan hingga menebus rumah warga, keluar lumpur yang berbau seperti belerang," ujar Yanson.

Khusus Kecamatan Lore Utara, keretakan tanah itu juga terjadi di Desa Wuasa, sementara kerusakan lainnya berupa sejumlah bangunan rumah dan Sekolah Dasar.

Dari hasil peninjauannya, kerusakan di Desa Wuasa hampir mencapai 20 rumah sementara pagar tembok dan pagar kayu banyak yang roboh total.

Sementara untuk Desa Alitupu dan Desa Sedoa tidak mengalami keretakan tanah, namun sejumlah warga mengalami luka ringan di kepala akibat reruntuhan bangunan. Selain itu sejumlah rumah warga dan gedung SD mengalami kerusakan pada bagian dinding dan tiang bangunan teras.

Sinto Gae, warga Desa Wuasa yang dihubungi terpisah membenarkan kerusakan-kerusakan tersebut.

Menurut dia ada sekitar 20 lebih rumah warga rusak, dua rumah rusak parah dan tidak layak untuk dihuni lagi. Demikian juga pagar rumah warga sebagian besar roboh.

Data lengkap kerusakan bangunan dan nilai kerugian, kata Yanson, belum dapat diinformasikan karena masih dalam proses rekapitulasi.

Menurut dia, saat gempa mengguncang pada pukul 23:33 Wita, seluruh warga di Napu berhamburan keluar rumah untuk berlindung bahkan banyak warga tidak tidur lagi karena gempa susulan masih terus terasa.

Sampai Selasa pagi, gempa masih terjadi dan warga trlah diimbau tetap tenang dan tidak panik serta terus bersiaga.

Bupati Poso Darmin Sigilipu yang didampingi Wabup Poso Samsuri mengatakan kerusakan akibat gempa yang paling parah terjadi di wilayah Napu khususnya Desa Wuasa, Kecamatan Lore Utara. (skd)