Bina Marga Sulteng segera tangani jalan rusak akibat gempa

id Pemprov

Bina Marga Sulteng segera tangani jalan rusak akibat gempa

Gubernur Longki Djanggola (kanan) memperhatikan dengan saksama badan Palu-Napu jalan yang patah akibat gempa bumi 6,6 SR, Senin (29/5), saat mengunjungi dataran Napu, Kamis (1/6), daerah yang paling parah terdampak bencana alam itu. (Antarasulteng.com/Jafar G.Bua)

Syaifullah Djafar: penanganan sementara kami lakukan minggu ini juga.
Palu (Antarasulteng.com) - Gubernur Sulawesi Tengah Drs H Longki Djanggola, MSi telah memerintahkan Kepala Dinas Bina Marga untuk segera melakukan penanganan terhadap badan jalan provinsi Palu-Napu yang rusak akibat gempa bumi 6,6 pada skala Richter yang menggunang Kabupaten Poso, Senin (29/5).

"Saya minta agar jalan raya itu dijagar agar tetap berfungsi untuk kelancara arus lalulintas, sebab jalan ini sangat penting bagi masyarakat karena merupakan akses utama ke dataran Napu dari ibu kota Provinsi Sulteng," katanya saat yang dihubungi di Palu, Jumat petang, terkait kunjungannya ke dataran Napu, Kamis (1/6).

Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola yang antara lain didampingi Ketua DPRD Aminuddin Ponulele, Kadis PU Bina Marga Syaifullah Djafar dan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Sulteng Bunga Elim Somba, melihat dari dekat kondisi jalan provinsi Palu-Napu (sekitar 130 km) yang rusak akibat gempa tersebut serta bertemu para korban.

Ada tiga titik jalan yang rusak parah dimana badan jalan terbelah atau patah akibat gempa tersebut, namun kondisi tersebut untuk saat ini tidak membahayakan bagi pengguna jalan.

Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Sulteng Syaifullah Djafar yang dihubungi terpisah mengaku pihaknya sudah mengiventarisasi data kerusakan jalan akibat gempa tersebut dan segera akan melakukan penanganan.

"Penanganan sementara akan kami lakukan dalam minggu ini juga," katanya Kepala Dinas PU Bina Marga Provinsi Sulteng Syaifullah Djafar.

Menurut Syaifullah, karena sifat kerusakan jalan itu berupa patahan, maka pihaknya akan melaksanakan penanganan dalam dua tahap.

Tahap pertama adalah penangana sementara yang bertujuan agar fungsional jalan tetap terjaga dengan cara melakukan scrapping yakni membuat jalur baru dengan memotong gunung/lereng di sekitar jalan yang rusak serta pembentukan kembali badan jalan yang rusak dengan cara penimbunan tanpa perbaikan lapisan aspal.

Tahap berikutnya, katanya, adalah penanganan permanen dengan perbaikan menyeluruh dari lapisan pondasi jalan sampai perbaikan kembali permukaan aspal.

Guna menjaga fungsi jalan agar tetap normal selama masa penanganan tahap pertama, Dinas PU Bina Marga telah menyiagakan alat-alat berat di sekitar lokasi jalan rusak tersebut untuk mengatisipasi patahan susulan dan longsoran-longsoran tebing yang sampai saat ini masih terjadi.

Pada tahap penanganan permanen nantinya, juga akan dibuat konstruksi penahan longsoran mengingat biasanya setelah gempa, seluruh struktur tanah pada tebing-tebing di pinggiran jalan biasanya menjadi sangat labil dan mudah longsor, seperti yang terjadi pascagempa Lindu dimana tebing-tebing jalan sepanjang ruas Kulawi-Gimpu menjadi sangat labil sehingga longsoran masih berlangsung sampai saat ini.

"Jadi pada penanganan permanen nanti, disamping memperbaiki kerusakan permukaan jalan, juga harus dilakukan penanganan tebing (lereng) di pinggir jalan. Desain rencana penanganannya sedang disusun," ujarnya.

Syaifullah tidak merinci berapa kebutuhan dana untuk menangani kerusakan jalan provinsi Palu-Napu yang rusak tersebut karena masih dalam penyusunan desain dan penghitungan anggarannya. Sedangkan penanganan tahap pertama akan diupayakan dari APBD-Perubahan Tahun 2017.

Dataran Napu adalah sentra produksi tanaman hortikultura di SUlteng yang menghasilkan berbagai jenis sayur mayur dan buah-buahan serta kopi, yang menjadi pemasok penting bagi pasar Kota Palu serta memenuhi kebutuhan antarpulau ke Kalimantan.