Legislator Duga Tambang-Ilegal Logging Penyebab Banjir Tolitoli

id nasdem

Legislator Duga Tambang-Ilegal Logging Penyebab Banjir Tolitoli

Ketua DPW Partai NasDem Sulteng, H. Ahmad H. Ali (Antarasulteng.com/Istimewa)

Palu,  (Antarasulteng.com) - Anggota Komisi III DPR-RI Bidang Hukum dan Perundang-Undangan, Ahmad M Ali mensinyalir kegiatan pengambilan materil pasir dan batu serta penebangan pohon secara ilegal sebagai penyebab banjir bandang yang menerpa Kabupaten Toli-toli, Sabtu(3/6).

"Kemungkinan ada faktor lain seperti ilegal logging dan kegiatan penambangan yang mempengaruhi sehingga terjadinya banjir bandang menerpa masyarakat," ucap Ahmad M.Ali saat menjawab pertanyaan Antara saat wawancara mengenai banjir Toli-toli, Selasa.

Kata Ahmad M Ali Pemkab Tolitoli perlu melakukan identifikasi masalah sehingga berdampak terhadap bencana banjir bandang yang menyusahkan 56.000 kepala keluarga.

Ia menyebut jika terdapat kegiatan penambangan serta ilegal logging dibagian hulu Sungai dan pegunungan kabupaten tersebut, maka Pemkab Toli-Toli harus mengambil langkah tegas.

Pemkab setempat, sebut dia, perlu melakukan kajian dan peninjauan kembali atas kegiatan tambang pasir atau batu yang mengambil material di bagian hulu sungai.

"Kalau kegiatan penambangan material pasir dan batu menjadi penyebab banjir, maka perlu tinjauan kembali. Jika tidak ada izinkan maka harus di larang, jangan dibiarkan," ujarnya.

Politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) Dapil Sulteng itu menegaskan bahwa Pemkab Toli-toli harus menjamin bahwa daerah atau kawasan sungai mulai hulu hingga ke hilir steril dari kegiatan tambang.

Termasuk sebut dia, pemkab harus menjamin bagian hulu atau kawasan pegunungan kabupaten tersebut aman dari ilegal logging.

Lebih lanjut dia mengatakan masalah yang berdampak terhadap pidana, harus ditindak lanjuti oleh pemkab setempat ke ranah hukum.

"Kalau ada pelanggaran, ya itu gaweannya pemkab dan penegak hukum. Saat ini yang terpenting adalah pemkab membuat perencanaan penanggulangan bencana banjir secara berkelanjutan, agar musibah yang sama tidak memberikan dampak kerugian yang besar di tahun akan datang," katanya.