Bulog Distribusi Bawang Putih ke Pasar Masomba dan Bambaru Palu

id bawang

Bulog Distribusi Bawang Putih ke Pasar Masomba dan Bambaru Palu

Sidak kebutuhan pokok: Kepala Bidang Komersil Perum Bulog Sulteng, Djabirudin (pertama dari kanan) bersama Asisten II Setdaprov, Elim Somba, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Satgas Pangan Olda Sulteng saat melalukan sidak di Pasar Masomba beberapa waktu lalu. (Foto Anas Masa)

Harga bawang putih di tingkat pengecer di Palu, kini sudah mulai turun berkisar Rp40.000/kg
Palu, (antarasulteng.com) - Bulog Sulawesi Tengah mulai mendistribusikan komoditi pangan, khususnya bawang putih, ke kios-kios pengecer yang ada di pasar tradisional di Kota Palu.

"Kita baru saja mendapat pasokan satu ton bawang putih dari pusat dalam rangka stabilisasi harga pangan di daerah," kata Kepala Bidang Komersial Perum Bulog Sulteng Djabiruddin di Pasar Masomba, salah satu pasar tradisional terbesar di ibu kota provinsi itu, Selasa malam.

Ia menjelaskan prioritas utama pendistribusian bawang putih yang dikuasai Bulog Sulteng saat ini adalah para mitra Bulog, yakni Rumah Pangan Kita (RKP), di dua pasar tradisional di Kota Palu.

Dua pasar tradisonal yang menjadi sasaran pendistribusian bawang putih di Kota Palu adalah Pasar Masomba di Kecamatan Palu Selatan dan Pasar Manonda Inpres di Kecamatan Palu Barat.

Selain RPK, Bulog Sulteng juga melayani permintaan para pedagang pengecer dengan catatan mereka harus menjual sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan Bulog.

Bulog Sulteng menjual bawang putih dengan harga Rp38.000/kg.

"Itu harga di tingkat konsumen yang dijual oleh RPK dan pengecer mitra Bulog," kata Djabiruddin.

Oleh karena itu, ia mengingatkan mitranya untuk mematuhi HET yang telah ditetapkan, termasuk terhadap tiga komoditi pangan, yakni gula pasir, minyak goreng, dan daging sapi.

Pemerintah pusat, kata dia, telah menetapkan HET tiga komoditi pangan tersebut. HET untuk daging sapi Rp80.000/kg, minyak goreng Rp11.000/liter, dan gula pasir Rp12.500/kg.

Bagi RKP dan pengecer yang terbukti menjual barang kebutuhan tersebut di atas HET, langsung ditindak tegas berupa pemutusan hubungan bisnis.

Bahkan, katanya, jika terbukti menimbun stok barang/bahan pangan langsung ditindak tegas satuan tugas (satgas) pangan yang telah dibentuk pemerintah di setiap daerah, termasuk di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Sulteng.

Satgas Pangan di Sulteng dikoordinir oleh Polda Sulteng.

Djabirudin juga mengatakan jika tidak ada aral melintang 19 ton bawang putih untuk kebutuhan masyarakat di Sulteng akan tiba di Pelabuhan Pantoloan Palu pada Jumat (9/6) pekan ini.

Pasokan bawang putih tersebut semata-mata guna menstabilkan gejolak harga bawang putih di pasaran yang sebelumnya sempat naik hingga mencapai Rp80.000/kg.

Harga bawang putih di tingkat pengecer di Palu, kini sudah mulai turun berkisar Rp40.000/kg.(BK03)