Bencana banjir persatukan masyarakat Tolitoli

id Tolitoli

Bencana banjir persatukan masyarakat Tolitoli

Anggota TNI membantu membersihkan sampah yang memenuhi jalan raya di Kota Tolitoli pascabanjir bandang 3 Juni 2017. (Antarasulteng.com/Penrem 132/Tdl)

Dengan segala keterbatasan sarana dan prasarana, seluruh komponen ini bersatu mengatasi bencana seefektif mungkin agar masyarakat tidak terlalu menderita.
Tolitoli (Antara Sulteng) - Perubahan cuaca yang terjadi akhir-akhir ini membawa dampak terjadinya bencana alam di beberapa wilayah di Sulawesi Tengah.

Bencana banjir dan tanah longsor yang diakibatkan curah hujan yang  tinggi melanda hampir seluruh kabupaten di Sulteng, namun yang paling parah terdampak bencana ini adalah Kabupaten Tolitoli.

Banjir bandang yang melanda daerah itu pada 3 Juni dan 13 Juni 2017 nyaris melumpuhkan perekonomian masyarakat di Kota Tolitoli dan sebagian kecamatan lainnya.

Ratusan rumah terendam dan mengakibatkan pasokan air bersih dari PDAM terganggu, pasokan listrik PLN terpaksa dipadamkan untuk menghindari terjadinya hubungan pendek arus listrik yang membahayakan nyawa penduduk.

Kondisi seperti ini menjadikan Kabupaten Tolitoli saat ini dalam status tanggap darurat bencana. Ratusan tenda pengungsi dan fasilitas umum darurat lainnya didirikan untuk menampung masyarakat yang kehilangan tempat tinggal atau rumahnya belum bisa dihuni.Bantuan yang diberikan antara lain menyalurkan bantuan bahan makanan ke tenda-tenda pengungsian, membersihkan lumpur dan sampah yang terbawa oleh banjir, dan membantu upaya PDAM memulihkan distribusi air bersih. 


Dalam kondisi keprihatinan yang melanda ratusan ribu warga tersebut, Kapenrem 132/Tadulako Mayor Inf Deddy Afrizal mengemukakan ratusan prajurit TNI dan Polri dari Kodim 1305/BT, Kompi C Yonif 711/Raksatama, Lanal Tolitoli, Polres Toli-toli dan Kompi Brimobda Polda Sulteng dikerahkan untuk bahu-membahu bersama instansi-instansi lainnya membantu masyarakat.

Dengan segala keterbatasan sarana dan prasarana, seluruh komponen ini bersatu mengatasi bencana ini seefektif mungkin agar masyarakat tidak terlalu menderita.

Menteri Sosial Kofifah Indar Parawansa pekan lau telah melihat dari dekat situasi di Kota Tolitoli an menyerahkan bantuan senilai Rp3,4 miliar untuk tanggap darurat penanganan bencana di daerah penghasil cengkeh terbesar di Sulteng itu. (Penrem 132/Tdl)