Sulteng aman dan tenteram jelang Lebaran

id Polda

Sulteng aman dan tenteram jelang Lebaran

Gubernur Sulteng Longki Djanggola (kiri) menyerahkan bantuan PT. Jasa Raharja berupa peralatan operasi Ramadniya kepada Kapolda Sulteng Brigjen Pol Rudy Sufahriadi disaksikan Kepala Cabang Jasa Raharja Palu Amiruddin Zein, Senin (19/6) (Antarasulteng.com/Humas Polda)

Kapolda: silahkan rayakan Lebaran dengan sukaria tetapi harus tetap taat hukum
Palu (Antara Sulteng) - Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Polisi Drs Rudy Sufahriadi mengatakan bahwa situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di provinsi ini menjelang Idul Fitri 1438 H dalam kondisi yang aman dan tenteram.

"Masyarakat disilahkan untuk merayakan lebaran dengan sukaria tetapi harus tetap taat hukum karena hukum inilah yang mengatur menjamin agar situasi kita tetap aman dan nyaman," katanya kepada wartawan usai apel gelar pasukan Operasi Ramadniya Tinombala di Mapolda Sulteng di Kota Palu, Senin.

Apel gelar pasukan yang dipimpin Gubernur Sulawesi Tengah Drs H Longki Djanggola, MSi ini merupakan sarana untuk konsolidasi dan pengecekan personel beserta kelengkapan sarana dan prasarana sebelum menghadapi tugas pengamanan Indul Fitri bersama instansi terkait lainnya.

Kapolda tidak menyebut berapa banyak personel Polri yang dilibatkan dalam Operasi Ramadniya 2017 ini, kecuali mengatakan jumlahnya tidak terlalu banyak karena Polda hanya mengisi kekurangan-kekurangan yang tidak dapat dipenuhi oleh polres-polres.

Terkait ancaman terorisme, Kapolda mengatakan pihaknya sudah mengantisipasinya bekerja sama dengan Densus 88/Anti Teror Mabes Polri serta personel Satgas Operasi Tinombala yang sedang bertugas di Poso.

Sementara itu Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Hari Suptrapto menyebutkan ada tiga poin utama yang menjadi perhatian Presiden dalam Operasi Ramadniya 2017 yakni terjaganya stabilitas harga pangan, kondisi kamtibmas yang kondusif, dan keamanan, kelancaran serta kenyamanan arus mudik dan arus balik.

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dalam amanat tertulis yang dibacakan Gubernur Sulteng Longki Djanggola meminta kepolisian tetap memantau dan menjaga harga pangan agar tetap stabil bekerja sama dengan jajaran terkait lainnya dan menegakkan hukum secara tegas kepada pelaku penimbunan, pengoplosan, pemalsuan, maupun tindak pidana dan pelanggaran lainnya terkait pangan.

Lakukan beberapa terobosan yang dapat memberikan kenyamanan bagi para pemudik, seperti keberadaan fasilitas kesehatan/ambulance mobile, layanan BBM mobile, WC umum, bengkel umum dan layanan mobil derek serta pendirian pos-pos pelayanan dan pengamanan yang dapat digunakan oleh para pemudik untuk beristirahat.

Operasi Ramadniya Tinombala 2017 di Sulteng akan dilaksanakan selama 16 (enam hari) hari dengan melibatkan 1.369 personel kepolisian serta dibantu petugas instansi terkait dari jajaran pemprov, pemkab/pemkot dan TNI.

Humas Polda Sulteng mencatat pada pelaksanaan operasi yang sama Tahun 2016, jumlah laka lantas mengalami penurunan sebesar 72 kasus (2,36 persen) jika bidandingkan tahun 2015. Begitu pula dengan korban meninggal dunia turun sebanyak 88 jiwa atau 13,62 persen.

Namun demikian data gangguan kamtibmas mengalami kenaikan sebesar 233 kasus (13,89 persen) sedangkan angka kejahatan secara umum juga naik sebesar 164 kasus atau 10,98 persen.