Gempa Susulan Masih Guncang Wilayah Napu

id Gempa, Poso

Gempa Susulan Masih Guncang Wilayah Napu

Jalan Terbelah Akibat Gempa Poso Jalan poros Palu - Napu di Desa Dongi-Dongi, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, terbelah akibat diguncang gempa berkekuatan 6,6 Skala Richter pada Senin (22/5) malam. (FOTO: Kiriman Kapolsek Lore Utara)

"Asal ada gempa, warga langsung berhamburan ke luar rumah karena masih trauma," kata Yanson.
Palu (antarasulteng.com) - Hingga kini warga di Dataran Napu, Kecamatan Lore, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, masih terus merasakan gempa susulan setelah gempa utama menguncang wilayah itu pada 29 Mei 2017.

Camat Lore Utara Yanson Tokare yang dihubungi Antara melalui telepon di Wuasa, Kamis, membenarkan bahwa sampai sekarang ini masih terjadi gempa susulan sehingga warga masih terus was-was tinggal di dalam rumah.

Meski kekuatan gempa susulan terasa lemah, tetapi warga tetap waspada. "Asal ada gempa, warga langsung berhamburan ke luar rumah karena masih trauma," kata Yanson.

Gempa bumi pertama berkekuatan 6,6 pada SR yang terjadi pada 29 Mei 2017 lalu, kata dia, menyebabkan ratusan rumah penduduk, sekolah dan rumah ibadah di sejumlah desa di Kecamatan Lore Utara rusak ringan, sedang dan berat.

Bahkan di banyak titik terdapat tanah yang terbelah dan mengeluarkan air sehingga warga ketakutan.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah membangun dua alat pendektesi gempa di wilayah tersebut.

Sementara itu Kepala BMKG Sulteng Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Palu Petrus Demon Sili membenarkan wilayah Napu sampai saat ini masih terus diguncang gempa susulan, tetapi skalanya kecil.

Berdasarkan hasil analisis dan pencatatan BMKG, sejak gempa pertama hingga kini sudah terjadi lebih 200 kali gempa susulan dengan skala kecil.

Menurut dia, warga tidak perlu takut sebab gempa susulan tidak akan pernah melebihi gempa pertama. Lagi pula, kekuatan dan volume gempa susulan biasanya semakin melemah.

Sulteng, kata dia, memang rawan gempa karena wilayahnya dilewati jalur gempa utama yakni patahan Palu Koro. ***