Pertamina Jamin Ketersediaan Gas 3kg

id elpiji

Pertamina Jamin Ketersediaan Gas 3kg

Petugas melayani warga yang akan menukarkan dan mengisi gas elpiji 3 kilogram pada ajang pasar murah di Palu, (14/6). Meski permintaan selama Ramadan dan menjelang Idul Fitri meningkat, pihak Pertamina memastikan jika persedian elpiji 3 kilogram di Kota Palu aman. (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)

Palu,  (antarasulteng.com) - PT. Pertamina Persero Sulawesi Tengah menjamin ketersediaan stok gas elpiji 3kg di daerah itu pascalebaran Idul Fitri.

"Sebelum dan pascalebaran Idul Fitri stok gas elpiji kita jamin ketersediaannya," kata Sales Eksekutif Elpiji, Bastian di Palu, Jumat, menanggapi kelangkaan gas elpiji di sejumlah daerah.

Kelangkaan gas elpiji tabung 3kg itu di rasakan masyarakat Kota Palu, Kabupaten Sigi dan sekitarnya pada Rabu (28/6).

Masyarakat setempat sulit mengakses di pangkalan karena sebagian petugas pangkalan ada yang libur pulang kampung, sehinga masyarakat mengalami kesulitan mendapatkan pasokan tabung gas 3kg.

Namun hingga Kamis (29/6) kata Bastian, kelangkaan itu sudah bisa diatasi khususnya di Desa Jonoge dengan di dropnya tabung gas elpiji 3kg dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) sebanyak 30 sampai 50 tabung di sejumlah pangkalan di Kabupaten Sigi.

"Hari ini kami drop lagi sekitar 109 sampai 150 tabung di lima pangkalan yang ada di Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi," jelasnya.

Bastian memaparkan yang menjadi kendala saat ini adalah pengendalian penjualan di tingkat pengecer.

"Sebenarnya stok gas elpiji tabung 3kg ini cukup di tingkat pangkalan. Yang menjadi soal pembelian eceran yang tidak terkendali, ada yang beli lebih dari satu," katanya.

Dia menjelaskan pihaknya tidak memiliki kewenangan melakukan kontrol hingga di tingkat pengecer, sebab secara aturan pihak Pertamina batas kewenanganya hanya sampai di tingkat pangkalan, olehnya pengawasan dan pengendalian itu sedikit sulit dilakukan.

Demikian halnya terhadap penjualan di atas harga eceran tertinggi oleh pengecer, Pertamina juga tidak memiliki kewenagan untuk melakukan teguran.

Batas kewenangan kami hanya mengontrol pasokan dan harga di tingkat pangkalan. Olehnya kami mengimbau kepada pemilik pangkalan agara tidak menaikkan harga secara sepihak,"katanya.

Bastian mengatakan pemilik pangkalan agar meperhatikan rabu-rambu aturan, jika pihaknya menemukan pangkalan menjual di atas HET atau menimbun tabung gas, maka Pertamina tidak segan-segan membekukan pangkalan tersebut, bahkan izin operasinya terancam dicabut. (skd)