Zonasi PSB Untuk Pemerataan Siswa Di Palu

id palu

Zonasi PSB Untuk Pemerataan Siswa Di Palu

UNBK SMP DIPARIGI Sejumlah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Parigi sedang melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Parigi, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Selasa (2/5). UNBK yang dilaksanakan pertama kalinya itu diikuti sebanyak 195 siswa. (FOTO:Antarasulteng.com/Fiqman


Palu, (Antarasulteng.com) - Dinas Pendidikan Kebudayaan Kota Palu, Sulawesi Tengah menyatakan sistem zonasi penerimaan siswa baru (PSB) tahun 2017 di tingkat sekolah dasar dan menengah pertama untuk pemerataan.

"Tujuan dari penerapan sistem zonasi penerimaan siswa baru yaitu untuk mewujudkan pendidikan yang merata, berkeadilan dan berkualitas," kata Kepala Disdikbud Kota Palu Asyar Setiadi, di Palu, Minggu.

Ansyar mengaku bahwa pihaknya melakukan verifikasi dokumen kelulusan siswa sekolah dasar yang akan melanjutka ke jenjang menengah pertama se-Kota Palu.

Pihaknya, akui dia, melibatkan Dewan Pendidikan Kota Palu, PGRI dan Ombudsman RI perwakilan Sulawesi Tengah sebagai lembaga pengawas pelayanan publik.

Ia mengaku bahwa PSB dengan sistem zonasi menimbulkan dinamika di masyarakat Kota Palu. Hal dipengaruhi oleh perubahan pola dari tahun-tahun sebelumnya.

Karena itu pihaknya mengambil beberapa langkah untuk maksimalkan sistem zonasi PSB 2017 antara lain melakukan pertemuan dengan seluruh kepala sekolah SD dan SMP, dengan tujuan untuk mengingatkan pimpinan sekolah agar menjaga integritas.

"Kepala sekolah harus da wajib menjaga integritas sekolahnya, komitmen dan konsisten dalam penerimaan siswa baru," tegas Ansyar Setiadi.

Langkah selajutnya yakni menyosialisasikan sistem zonasi, serta menyediakan kendaraan operasional atau bus sekolah kepada siswa tanpa adanya pungutan.

Kemudian Pemkot Palu lewat Disdikbud melakukan rotasi kepala sekolah dan guru, agar semua sekolah negeri memiliki guru yang berkompeten.

Penyediaan sarana pendukung pendidika seperti gedung dan ruang kelas belajar khususnya sekolah dipinggiran kota dengan menggunakan anggaran yang bersumber dari APBD dan APBN.

"Kami memprioritaskan siswa-siswi yang memenuhi syarat administrasi dan mendahulukan murid yang memiliki KK. Namun secara keseluruhan daya tampung SMPN, MTsN, dan swasta mencapai 1703 siswa. Karena itu semua siswa tamatan SD dijamin dapat melanjutkan pendidikan di Kota Palu," katanya.