Doha (antarasulteng.com) - Amerika Serikat (AS) dan Qatar mengumumkan penandatanganan kesepakatan untuk memerangi terorisme pada masa ketika Qatar menghadapi sanksi dari negara-negara tetangga yang menuduhnya mendukung ekstremisme.
Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson dan Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani menyampaikan pengumuman tersebut dalam sebuah konferensi pers gabungan di Doha, Selasa (11/7) waktu setempat.
Tillerson mengatakan perjanjian itu dibuat berdasar keputusan yang diambil dalam sebuah konferensi tingkat tinggi di Riyadh pada Mei guna "menghapuskan terorisme dari muka Bumi".
"Hasil dari seruan kuat Presiden Trump itu, komitmen untuk aksi ini, akan dimulai tidak lama lagi di sejumlah front," katanya sebagaimana dikutip kantor berita AFP.
Sheikh Mohammed mengatakan Qatar adalah negara pertama di kawasan tersebut yang menandatangani sebuah perjanjian bilateral dengan Washington tentang upaya menentang pendanaan teror dan meminta negara-negara yang dia sebut sebagai "pengepung" untuk mengambil langkah yang sama dan menandatangani perjanjian mereka dengan AS.(skd)?
Berita Terkait
Salurkan bantuan ke Gaza, AS hingga Qatar setuju buka pelabuhan Ashdod
Kamis, 14 Maret 2024 15:53 Wib
Qatar sebut upaya wujudkan gencatan senjata di Gaza masih berlangsung
Rabu, 13 Maret 2024 10:26 Wib
Raih podium tertinggi, pebalap Astra Honda lanjutkan kejayaan di Asia talent cup Qatar
Selasa, 12 Maret 2024 17:10 Wib
Bagnaia pertahankan dominasi selama dua hari tes pramusim di Qatar
Rabu, 21 Februari 2024 9:17 Wib
Qatar kecam rekor pembunuhan jurnalis oleh Israel
Senin, 19 Februari 2024 13:33 Wib
Perjuangan Osaka dapatkan gelar di Qatar dihentikan oleh Pliskova
Jumat, 16 Februari 2024 7:29 Wib
Nadal mundur dari Qatar Open
Kamis, 15 Februari 2024 7:50 Wib
Akram Afif dinobatkan sebagai pemain terbaik Piala Asia 2023
Minggu, 11 Februari 2024 7:17 Wib