Sulteng Masuk 10 Besar Pengadaan Beras Nasional

id beras

Sulteng Masuk 10 Besar Pengadaan Beras Nasional

ilustrasi

"Saya optimistis pengadaan beras di Sulteng bisa terealisasi sesuai target yang ditetapkan Bulog," kata Suprianto, Kepala Perum Bulog Sulteng.
Palu, (antarasulteng.com) - Provinsi Sulawesi Tengah pada musim panen (MP) 2017 ini masuk dalam daftar 10 besar realisasi pengadaan beras terbesar di Tanah Air.

"Syukur alhamdulillah, kita termasuk salah satu daerah di Kawasan Timur Indonesia (KTI) masuk jajaran 10 besar yang telah merealisasi pengadaan beras untuk kebutuhan nasional," kata Kepala Perum Bulog Sulteng, Suprianto di Palu, Senin.

Ia mengatakan hingga kini, Bulog Sulteng telah membeli sebanyak 17.000 ton beras petani di daerah itu.

Pada MP 2017 ini, kata dia, Bulog menargetkan pembelian beras/gabah sebanyak 35.000 ton.

Menurut dia, target pengadaan tersebut tidak sulit untuk dicapai karena produksi petani di Sulteng setiap tahunnya surplus hingga mencapai ratusan ribu ton.

Lagi pula, Bulog dalam menetapkan prognosa (target) pengadaan selalu didasarkan pada kebutuhan penyaluran dan luas panen yang ada di setiap daerah sentra produksi.

Kebutuhan penyaluran beras di Sulteng oleh Bulog setiap bulannya sekitar 3.000 ton.

Namun yang menjadi kendala utama dalam merealisasi pengadaan beras/gabah di Sulteng adalah harga beras di tingkat petani masih jauh diatas standar pembelian Bulog.

Bulog membeli beras/gabah dari petani sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan pemerintah yaitu sebesar Rp7.300/kg.

Sementara harga beras di tingkat produsen hingga kini masih berkisar Rp8.000/kg. "Jadi Bulog sedikit kesulitan membeli," kata Suprianto.

Meski harga beras di tingkat petani diatas HPP, tetapi Bulog melalui satgas dan juga mitra yakni kelompok tani dan para pengusaha penggilingan padi di setiap kabupaten dan kota di Provinsi Sulteng tetap berupaya membeli beras/gabah petani.

"Saya optimistis pengadaan beras di Sulteng bisa terealisasi sesuai target yang ditetapkan Bulog," demikian Suprianto.(BK03)