Warga Minta Pertamina Awasi Pangkalan Elpiji

id elpiji

Warga Minta Pertamina Awasi Pangkalan Elpiji

Ilustrasi (antaranews)

Palu,  (antarasulteng.com) - Sejumlah warga di Kota Palu, Sulawesi Tengah mengeluh masih sulit mendapatkan elpiji di tingkat pengecer dan meminta agar pihak Pertamina mengawasi ketat pendistribusian di pangkalan pengecer.

"Seringkali stok elpiji tiga kilogram di pangkalan cepat sekali habis, padahal baru saja mendapat suplai dari agen/distributor elpiji," kata Rahamuddin, seorang warga di bilangan Kelurahan Tatura Selatan, Rabu.

Ia mengatakan rata-rata pangkalan di wilayah itu cepat kehabisan stok elpiji.

Dikhawatirkan, kata dia, sebagian stok elpiji subsidi tersebut dijual pangkalan keluar atau pedagang pengecer (kios-kios) dengan harga di atas HET (harga eceran tertinggi).

Karena itu, Pertamina harus mengawasi secara ketat agar penjualan elpiji subsidi tidak salah sasaran.

Hal senada juga disampaikan Burhanuddin, warga di Kelurahan Birobuli Selatan. Ia juga menyinyalir pangkalan elpiji melayani pengecer demi mendapat keuntungan lebih besar.

Masalahnya, kata dia, stok elpiji di pangkalan resmi sudah habis, tetapi di kios-kios masih tersedia, tetapi harganya jauh diatas HET.

Pemerintah menetapkan HET elpiji tiga kilogram Rp16.000/tabung. Sementara harga di tingkat pengecer berkisar Rp20.000 sampai Rp30.000/tabung.

Ia juga mendesak Pemerintah Kota Palu bersama Pertamina melakukan sesekali melaksanakan sidak.

Menurut dia, sidak sangat perlu dilakukan guna mengetahui stok dan kemungkinan mendapatkan pangkala nakal yang menjual elpiji kepada pengecer.

"Dan jika ada pangkalan nakal seperti itu, mereka harus ditindak tegas. Jangan memberikan toleransi kepada pangkalan nakal," pinta Burhanuddin. (skd)