Bulog Sulteng Terima 14 Ton Bawang Putih

id bawang

Bulog Sulteng Terima 14 Ton Bawang Putih

Harga bawang putih naik (FOTO ANTARA/Anis Efizudin)

Palu,  (antarasulteng.com) - Bulog Sulawesi Tengah menerima pasokan bawang putih sebanyak 14 ton dari Jawa Timur untuk mengamankan dan mengendalikan harga komoditas tersebut.

"Pada Rabu (19/7) kapal yang mengangkut bawang putih dari Jatim sudah tiba di Pelabuhan Pantoloan yang terletak sekitar 23 km utara Kota Palu," kata Kepala Bidang Komersial Perum Bulog Sulteng Djabiruddin di Palu, Jumat.

Ia mengatakan bahan kebutuhan pokok tersebut sedang dibongkar dan sebagian sudah masuk ke gudang Bulog.

Menurut dia, dengan kedatangan bawang putih sebanyak itu, semakin memperkuat ketersediaan di pasaran.

Selain mendatangkan bawang putih, pihaknya juga merencanakan untuk memasok bawang merah dari Sulawesi Selatan yang merupakan daerah penghasil pangan terbesar di Pulau Sulawesi.

"Kami sedang melakukan negoisasi dengan petani di Kabupaten Enrekang (Sulsel) soal harga," kata dia.

Djabirudin menjelaskan bawang putih yang didatangkan dari Jatim tersebut akan didistribusikan ke setiap Rumah Pangan Kita (RPK) mitra Bulog.

Harga pokok penjualan Bulog untuk komoditas bawang putih sebesar Rp22.500/kg.

Bulog, kata dia, dalam menjual komoditas-komoditas pangan selalu berdasarkan standar harga yang telah ditetapkan pemerintah, termasuk gula pasir, minyak goreng dan juga beras.

Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulteng Abubakar Almahdali menyambut positif kebijakan Bulog mendatangkan komoditas bawang dari luar, karena memang sangat dibutuhkan masyarakat.

Ia mengatakan bawang merupakan, salah satu komoditas pangan yang banyak dibutuhkan masyarakat.

Di satu sisi, bawang putih selama ini tidak bisa dikembangkan petani di Sulten karena kondisi tanah dan iklim yang tidak cocok.

Kecuali bawang merah, tetapi itupun produksi petani masih belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus meningkat sehingga harus didatangkan dari daerah lain.

Ia juga menambahkan kondisi harga pangan di Sulteng selama ini relatif stabil.

Pemprov Sulteng rutin melakukan pantauan ke pasar tradisional maupun modern dan stok cukup memadai. Begitu pula harga terkendali. (skd)