Cadagang Beras Sulteng 18.000 Ton

id bulog

Cadagang Beras Sulteng 18.000 Ton

Beberapa petugas melintas di antara tumpukan beras di gudang Bulog Tondo, di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (18/1). (ANTARA/Basri Marzuki)

Palu,  (antarasulteng.com) - Provinsi Sulawesi Tengah hingga kini masih memiliki cadangan beras di gudang Bulog di daerah itu sebanyak 18.000 ton.

"Soal stok beras tidak perlu dikhawatirkan karena ketahanan bisa menjamin kebutuhan masyarakat sampai beberapa bulan ke depan," kata Kepala Perum Bulog Sulteng Suprianto di Palu, Sabtu.

Ia mengatakan beras yang dimiliki Bulog, seluruhnya merupakan hasil pengadaan lokal.

Bulog Sulteng terus menggenjot pembelian beras petani untuk memenuhi target pengadaan yang proyeksikan.

Pengadaan beras di kantong-kantong produsen di enam daerah di Sulteng terus dioptimalkan oleh satgas maupun mitra Bulog setempat.

Pada panen yang berlangsung semester kedua ini, Bulog berupaya membeli beras petani sebanyak mungkin untuk memenuhi kebutuhan stok beras nasional.

Pihaknya menargetkan pembelian 35.000 ton, sedangkan realisasi telah mencapai 16.000 ton.

"Niscaya target bisa terealisasi 100 persen. Bahkan bisa melebihinya," kata dia.

Satgas Bulog setiap harinya keliling mendatangi titik-titik panen untuk membeli gabah atau beras petani sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah.

Pemerintah menetapkan HPP beras Rp7.300/kg dan gabah Rp4.650/kg. Bulog membeli sesuai HPP tersebut.

Ia mengakui sampai sekarang ini harga beras atau gabah di petani masih di atas HPP. Namun, Bulog terus berusaha dengan turun langsung ke sawah-sawah petani yang panen.

Meski pembelian dalam jumlah kecil, katanya, setiap hari ada yang masuk ke gudang Bulog.

"Yang penting ada pengadaan setiap hari meski sedikit," kata Suprianto.

Bulog Sulteng mulai 2017 berkomitmen untuk bisa mandiri dalam pengadaan beras untuk memenuhi kebutuhan penyaluran beras bagi rumah tangga sasaran (RTS), bencana alam, dan mendukung stabilisasi harga pangan di tingkat pengecer jika terjadi gejolak harga. (skd)