Tour de Central Celebes diluncurkan, 12 negara siap berpartisipasi

id TDCC

Tour de Central Celebes diluncurkan, 12 negara siap berpartisipasi

Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Gubernur Sulteng Longki Djanggola (kiri) menaiki sepeda balap menandai peluncuran Tour de Central Celebes (TDCC) di Jakarta, Selasa (25/7) malam. (Antarasulteng.com/Jeprin)

TDCC akan dihelat 6-8 Nopember 2017
Jakarta (Antara Sulteng) - Menteri Pariwisata Arief Yahya resmi meluncurkan event sepeda wisata bertitel Tour de Central Celebes (TDCC) 2017 di Balairung Soesilo Sudarman, Kantor Kementerian Pariwisata, Jakarta, Selasa (25/7) malam. 

Acara itu ditandai dengan menaiki sepeda balap oleh Menpar Arief Yahya dan Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola didampingi para kepala daerah dari 4 kabupaten dan 1 kota di Provinsi Sulawesi Tengah yang akan dilintasi TDCC yakni Kabupaten Tojo Unauna, Poso, Parigi Moutong, Sigi dan Kota Palu. 

Tour de Central Celebes (TDCC) akan dihelat pada 6–8 November 2017 di Provinsi Sulawesi Tengah. Event balap sepeda berskala internasional itu akan diikuti delegasi dari 12 negara yang terbagi dalam 10 tim di antaranya Kanada, Singapura, Malaysia, Korea, Belanda, Kuwait, Sri Lanka, Vietnam, Filipina, Thailand, Brunei, Prancis, serta 5 tim pembalap nasional. 

Para pembalap ini akan menempuh jarak 491,4 kilometer yang dibagi dalam tiga etape. Pada etape pertama, para pembalap akan melintasi Kabupaten Tojo Unauna hingga Kabupaten Poso dengan jarak 192 kilometer. Pada etape kedua menempuh jarak 143,6 kilometer, melewati Kabupaten Poso dan Kabupaten Parigi Moutong. Pada etape terakhir, para pembalap akan menempuh jarak 143,3 kilometer yang melintasi Kabupaten Parigi Moutong hingga Kabupaten Sigi dan Kota Palu.

Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola mengatakan idee menggelar event TDCC yang pertama kali digelar ini bermula saat kunjungan Menpar ke Sulawesi Tengah menghadiri Festival Pesona Palu Namoni pada 2016. 

"Saat itu saya coba mengusulkan kepada pak menteri agar Sulawesi Tengah diberikan kesempatan untuk mempromosikan pariwisata di Sulteng melalui event balap sepeda. Alhamdulillah, gayung bersambut Pak Menteri menyetujui," kata Longki.

Ia berharap event sport tourism itu selain meningkatkan prestasi atlet balap sepeda di Indonesia juga dapat memperkenalkan destinasi wisata di Sulawesi Tengah.

Yang paling, kata Longki, saya ingin menegaskan bahwa melalui event TDCC itu, Sulawesi Tengah aman untuk dikunjungi. 

"Selama ini seolah-olah Sulteng dianggap mencekam, tidak aman dan lain-lain. Tetapi melalui Tour de Central Celebes ini kami ingin menegaskan bahwa Sulteng itu aman dan tenteram serta nyaman untuk menjadi tempat wisata dan bekerja," ujarnya.

Longki menambahkan kunjungan wisatawan ke Provinsi Sulteng, pada tahun 2016 untuk wisatawan mancanegara (wisman) mencapai 57.461 dan wisatawan nusantara (wisnus) mencapai 3.019.448. 

Tahun ini diproyeksikan meningkat dengan target wisman 75.000 serta wisnus 3.757.841. 

"Dengan adanya event Tour de Central Celebes ini diharapkan jumlah kunjungan wisatawan ke Sulawesi Tengah akan meningkat secara signifikan," harapnya.

Sementara itu, Menpar Arief Yahya menyambut positif Tour de Central Celebes 2017. Ia berharap event itu mampu berperan sebagai magnet dan pintu masuk wisatawan mancanegara ke Sulteng.

Ia berharap setiap etape yang dilalui para pembalap harus menjadi 'tranding topic.'

"Dalam sport tourism itu, peran media nilainya sangat tinggi, lebih tinggi daripada dampak langsung sekitar 10 persen berbanding 90 persen untuk media value. Jadi kalau mau menjual acara ini, media valuenya harus sangat tinggi," paparnya.  

Menpar juga menginginkan setiap daerah yang dilalui TDCC dapat mempengaruhi orang untuk datang ke tempat itu. 

Ia memberikan resep penganggaran kegiatan semacam ini harus 50 persen dihabiskan untuk free event, 30 persen untuk on-event dan 20 persen push event.

"Artinya anggaran promosi harus lebih banyak, jangan sampai sudah capek, tidak ada yang tahu kegiatan ini," tandasnya.