Nyimas, wanita hebat dari Sausu Torono

id Parimo

Nyimas, wanita hebat dari Sausu Torono

Kepala Desa Sausu Torono, Nyimas (kanan), bersama Wakil Bupati Parigi Moutong H Badrun Nggai, SE yang mengunjunginya, Jumat (4/8) (Antarasulteng.com/Jeprin)

Nyimas juga mendirikan BUMNDesa Sausu Torono dengan investasi Rp230 juta.
Parigi (Antara Sulteng) - Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, beruntung bisa memiliki aparat desa seperti Nyimas. Ia seorang perempuan dengan jabatan kepala desa. Meski dia wanita, namun berani mencegat alat-alat berat jenis excavator yang hendak masuk di wilayahnya untuk menambang emas secara liar.

Ibu tiga orang anak itu tak mau wilayahnya rusak akibat penambangan emas yang tidak terkendali.

Ditemui di rumahnya, Jumat, Nyimas mengaku melakukan hal itu agar kerusakan lingkungan di wilayah itu tidak terus berlanjut.

"Sekarang tidak ada lagi alat berat, mereka sudah bangkrut," katanya.

Seorang warga Sausu Torono, Supiadi menuturkan, perlawanan yang dilakukan Kadesnya tak dilakukan sendiri tapi dibantu warga lainnya yang peduli terhadap kelestarian lingkungan di wilayah itu.

"Iya, Ibu kades selalu mencegat alat berat setiap kali hendak dibawa naik ke gunung," tutur Supiadi pada acara Pencanangan Kampung KB di Desa Sausu Piore, Kecamatan Sausu, Jum'at (4/8).

Supiadi menambahkan penambangan yang terjadi di Desa Sausu Torono bukan dilakukan oleh warga di wilayah itu melainkan dari luar Sausu Torono. Bahkan ada beberapa alat berat yang hendak dibawa ke wilayah itu adalah milik beberapa pengusaha dari luar Kabupaten Parigi Moutong.

"Yang menambang itu bukan orang Sausu Torono tapi dari luar," ujarnya.

Supiadi berharap aktifitas penambangan emas di wilayah itu bisa segera dihentikan mengingat ekosistem hutan di wilayah itu terancam rusak. Ditambah lagi aliran sungai Sausu saat ini tak sebening dulu.

"Kalau sekarang sungai Sausu sudah mengalami pendangkalan, banyak lumpur bercampur serbuk kayu akibat dari penambangan. Kalau hal ini terus dibiarkan tinggal tunggu satu saat wilayah itu akan kena banjir bandang. Semoga itu tidak terjadi," katanya berharap.
 
Meski penambangan di wilayah itu masih terus berlangsung, Nyimas dibantu warga tak berhenti melawan dengan cara menolak alat berat masuk ke desa itu.

"Kalau ada alat berat masuk, ibu Kades pasti hadang," kata Supiadi.

Wakil Bupati Parigi Moutong H Badrun Nggai SE memuji sikap tegas sang Kades.

"Saya salut sama ibu Nyimas karena setiap kali alat berat hendak dibawa naik ke wilayahnya, dia langsung hadang. Bahkan dia bilang kalau mau bawa alat berat masuk ke wilayah ini, langkahi dulu mayat saya. Makanya saya bangga dengan keberanian ibu Kades," puji Badrun Nggai saat meninjau Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang didirikan Nyimas, di desa Sausu Torono, Jumat (4/8).

Selain berani, Kades Sausu Torono juga berhasil mendirikan Bumdes dengan nilai investasi Rp230 juta.

"Bumdes Sausu Torono ini patut dijadikan contoh bagi desa lainnya di Kabupaten Parigi Moutong," tutupnya. (Jeprin/Humas Pemkab Parimo)