Dirjend Pendis: PTKIS Berkontribusi Pada Pembangunan Karakter

Palu,  (antarasulteng.com) - Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Kementerian Agama Prof Kamaruddin Amin PhD menyatakan Perguruan Tinggi Islam Swasta (PTKIS) berkontribusi besar terhadap pembangunan karakter masyarakat.

"Perguruan tinggi swasta telah memberikan kostribusi terhadap pembangunan manusia, di semua daerah di Indonesia," katanya di Palu, Selasa, pada pembukaan Pekan Olahraga Seni Keilmuan dan Ilmiah (Poski-I) di Taman Vatulemo Palu.

Ia mengakui bahwa jumlah perguruan tinggi swasta di bawah naungan Kementerian Agama jauh lebih banyak ketimbang jumlah perguruan tinggi Islam negeri.

Dimana berdasarkan data, sebut dia, 500 lebih perguruan tinggi swasta di Indonesia dari total 700 perguruan tinggi di bawah Kementerian Agama sementara PTKIN hanya sekitar kurang lebih 100 lebih.

"Dari 700 perguruan tinggi Islam di Indonesia, 500 lebih adalah perguruan tinggi swasta dan negeri sekitar 100," urai Kamaruddin.

Sementara, lanjut dia, jumlah mahasiswa dari total perguruan tinggi Islam tersebut sebayak 900.000 mahasiswa tingkat strata satu semua jurusan.

Mahasiswa yang menimba ilmu pengetahuan semua jurusan di perguruan tinggi swasta kurang lebih 400.000 mahasiswa di semua daerah di Indonesia.

Dengan demikian perguruan tinggi swasta turut serta memberikan peran dan fungsi yang strateegs dalam mencerdaskan generasi muda serta membina masyarakat.

Poski-I yang dibuka Dirjen Pendis Kemenag itu diikut 27 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) di bawah Kopertais Wilayah VIII Sulawesi, Maluku dan Papua, yang akan berlangsung hingga 27 Agustus 2017.

Kegiatan olahraga, seni dan keilmuan ini memperebutkan satu piala bergilir dan 99 medali.

Berdasarkan data panitia Poski-I terdapat 1.500 peserta yang terdiri atas atlet dan official, yang akan bertanding di cabang olahraga futsal, tenis meja, seliat seni, voly.

Cabang seni terdiri atas musabaqah tilawatil quran, musabaqah hifdzil quran dan musabaqah syarhil quran. Cabang Ilmiah antara lain berupaya karya ilmiah dengan tema tertentu, debat bahasan Arab dan Inggris.(skd)