BUMD Sulteng Siap Beli Jagung Petani

id jagung

BUMD Sulteng Siap Beli Jagung Petani

Petani jemur jagung (antaranews)

Palu,  (antarasulteng.com) - PT Pembangunan Sulawesi Tengah, salah satu Badan Usaha Milik Daerah milik pemerintah provinsi siap membeli jagung petani dalam jumlah yang besar sekalipun.

"Target minimal pembelian kami 100 ton per minggu dan harga kita sesuaikan dengan harga pasar," kata Direktur Utama PT Pembangunan Sulawesi Tengah Suaib Djafar di Palu, Jumat sore, menanggapi rencana panen raya jagung petani di Kabupaten Sigi.

Dia mengatakan perusahaan daerah yang ia pimpin saat ini tengah fokus di bisnis pertanian dengan misi pemberdayaan masyarakat dan sekaligus keuntungan ekonomis.

"Kami tidak akan mematikan pedagang pengumpul, kami hanya ingin agar petani kita tidak terjebak oleh sistem ijon. Kasihan petani kita," kata mantan Kepala Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Sulawesi Tengah itu.

Dia mengatakan selama ini target pembelian jagung sebanyak 100 ton per minggu secara akumulatif terpenuhi, hanya saja fluktuatif.

"Bisa minggu ini terpenuhi, minggu depannya kurang. Tapi secara umum pembelian kita terpenuhi," kata Suaib.

Dalam tiga bulan terakhir, PT Pembangunan Sulawesi Tengah sudah lima kali mengirim jagung ke Surabaya guna memenuhi permintaan pasar untuk keperluan pakan ternak.

Suaib mengatakan petani di Sulawesi Tengah tidak perlu ragu lagi menanam jagung karena sudah mendapat kepastian pasar.

Ia mengemukakan PT Pembangunan Sulawesi Tengah siap mendampingi petani dari penyediaan bibit sampai dengan penyediaan pupuk.

Terkait rencana produksi massal yang dilakukan petani di Kabupaten Sigi pada September nanti, Suaib mengatakan dirinya sudah siap membeli seluruh produk pertanian dari daerah hasil pemekaran Kabupaten Donggala itu.

Bahkan dirinya sudah bertemu dengan Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Sigi Mulyadi Hiola, untuk membicarakan jadwal panen dan tanam.

Sebelumnya, Mulyadi mengatakan tahun ini petani di Sigi menanam jagung di atas areal 2.500 hektare dan diperkirakan akan panen raya pada September 2017 dengan target produksi sekitar 5.000 ton.

"Yang sudah siap panen September itu seluas 862 hektare," katanya.

Mulyadi mengatakan pemerintah mendorong petani di daerahnya memanfaatkan lahan perkebunan yang ada untuk ditanami jagung.

"Kita manfaatkan lahan perkebunan yang ada. Sehingga nantinya jagung itu ditanam di bawah pohon kelapa dan pohon kakao," katanya. (skd)