Pedagang Korban Kebakaran Di Palu Hanya Pasrah

id pasar, masomba

Pedagang Korban Kebakaran Di Palu Hanya Pasrah

PASCAKEBAKARAN MASOMBA Sejumlah pedagang mencari sisa barang dagangan pascakebakaran yang melanda lapak mereka di Pasar Tradisional Masomba, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (9/8). Kebakaran yang terjadi pada Selasa (8/8) mengakibatkan sedikitnya 300 lapak terbakar. Kebakaran diduga terjadi akibat arus p

Palu,  (antarasulteng.com) - Sejumlah pedagang korban kebakaran Pasar Induk Tradisional Masomba Palu di Provinsi Sulawesi Tengah hanya bisa pasrah dan tabah menerima musibah yang sangat memilukanu.

"Semuanya sudah habis. Ya Allah tolong kami agar bisa tegas dan tetap kuat menerima cobaan ini," kata Ny Iin seorang pedagang pakaian di kawasan Pasar Masomba Palu," Minggu.

Ia mengatakan tidak pernah bermimpi akan terjadi musibah kebakaran kedua kalinya di pusat perbelajaan tersebut.

Masalahnya, kata dia, pada dua pekan lalu yakni tepatnya Selasa (8/8) malam, sebagian besar los/lapak pasar terbakar sehingga ratusan pedagang kehilangan mata pencaharian mereka.

Masih belum hilangan dari ingatan, bagaimana pasar tersebut sebelunya terbakar, kini pasar yang terletak di belakang Mall Ramayana Tatura Palu itu kembali dilalap api dan hampir semua bangunan lapak ludes terbakar.

Kembali, kata dia, ada ratusan pedagang yang kehilangan tempat dagangan dan juga dagangan karena diporak-porandakan api.

Hal senada juga diungkapkan Anie, seorang pedagang. Ia juga berkata pasrah terhadap kebakaran itu. Apalagi, terjadi menjelang hari raya Idul Adha.

Menurut dia, sangat menyedihkan sekali.

Itu berarti, para pedagang akan memulai kembali usaha mereka untuk memenuhi kebutuhan keluarga dari awal lagi.

"Kami hanya berharap bisa mendapatkan bantuan modal dari pemerintah dan lembaga perbankan karena semua dagangan habis terbekar," kata dia.

Hingga kini, warga terus berdatangan ke lokasi kebakaran untuk melihat langsung bekas atau puing-puing sisa kebakaran yang tampak masih berserahkan di lokasi.

Aktivitas jual-belipun hari pertama pasca kebakaran terlihat sedikit sepi dibandingkan hari-hari sebelum cukup ramai dan padat.

Seorang pedagang ayam di Pasar Masomba mengaku warga yang datang belanja tidak sebanyak hari-hari sebelumnya ketika pasar belum terbakar. (skd)