Pedagang Palu Tidak Keberatan Adanya Het Beras

id beras

Pedagang Palu Tidak Keberatan Adanya Het Beras

Beras (ANTARA/Yudhi Mahatma)

Palu,  (antarasulteng.com) - Para pedagang di Palu, Sulawesi Tengah menyatakan mereka tidak keberatan adanya Harga Eceran Tertinggi (HET) beras yang ditetapkan pemerintah pusat.

"Bagi kami (pedagang) tidak maupun ada HET, itu sama saja," kata Ny Murni, seorang pedagang beras di kawasan Pasar Manonda Inpres Palu, Senin.

Menurut dia, tidak perlu dipermasalahkan , apalagi takut dengan adanya kebijakan pemerintah pusat yang telah menetapkan HET khusus untuk komoditi beras.

Pedagang hanya menjual saja dan konsumen terserah membelihnya sesuai harga yang berlaku di pasaran.

Tidak mungkin, beras dibeli dari petani dengan harga yang mahal mau dijual murah. "Kalau harganya di petani kami beli dengan harga Rp9.000/kg, otomatis dijual di pasar lebih tinggi karena harus dihitung dengan biaya angkut dan lainnya," kata dia.

Justru, katanya, jika dibandingkan dengan kondisi harga beras di pasaran saat ini, justru HET yang ditetapkan pemerintah dan akan berlaku mulai 01 September 2017, menguntungkan, sebab harganya jauh lebih tinggi.

Misalkan HET beras medium ditetapkan Rp9.450/kg dan Premium Rp12.800/kg. Harga beras medium di pasaran saat ini dibawah HET. Begitu pula beras premium berkisar Rp11.000/kg.

HET beras premium dengan kualitas yang telah ditentukan Rp12.800/kg.

Hal senada juga disampaikan Rasem, seorang penjualan beras di kawasan Pasar Masomba Palu. Pedagang beras yang sudah lebih 20 tahun malang-melintang berjualan beras di kawasan tersebut menyatakan tidak merasa khawatir atau resah dengan kebijakan pemerintah pusat terkait penetapan HET beras medium maupun premium.

"Ya kalau HET-nya sudah seperti itu,otomatis pedagang tidak akan berani menaikan melebihi HET," kata dia.

Dia juga menyambut positif penetapan HET komoditi bahan pokok tersebut.  (skd)