Harga Beras Di Palu Masih Normal

id beras

Harga Beras Di Palu Masih Normal

Cecep (51),menata beras dagangannya di Pasar Masomba, (ANTARA Sulteng/Basri Marzuki)

Palu,  (antarasulteng.com) - Harga beras di tingkat pengecer di Kota Palu, Sulawesi Tengah hingga kini masih normal, meski pemerintah telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) komoditi beras medium dan premium.

Sejumlah pedagang beras di Pasar Induk Tradisional (PIT) Masomba dan Manonda Palu, Rabu mengatakan harga semua jenis beras yang mereka jual belum mengalami perubahan.

Harga beras dijual tetap sama seperti biasanya yakni untuk medium berkisar Rp8.500 s/d Rp9.000/kg dan premium dari Rp11.000 s/d Rp11.500/kg.

Ny Kartini, seorang pedagang beras di kawasan PIT Manonda mengatakan meski pemerintah beberapa waktu lalu telah menetapkan HET beras, tetapi para pedagang belum menyesuaikannya.

HET beras medium dan premium yang ditetapkan pemerintah baru akan berlaku terhitung 01 September 2017.

"Itu kan patokan harga pemerintah," kata dia.

Menurut dia, belum tentu pedagang menjual mengikuti HET.

Naik-turunnya harga beras di pasaran tentu mengikuti hukum pasar. Kalau harga beras di tingkat produsen naik, otomatis di tingkat pengecer naik dan begitu pula sebaliknya.

Hal senada juga disampainya Jufri, seorang pedagang beras di kawasan PIT Masomba. Ia juga menyambut baik penetapan HET sebagai patokan harga beras di tingkat pengecer.

Sebenarnya HET yang baru saja ditetapkan pemerintah lebih tinggi jika dibandingkan dengan kondisi harga beras di pasaran sekarang ini.

Di Kota Palu, harga beras relatif stabil karena selain Sulteng sebagai sentra produksi beras di Pulau Sulawesi, juga sangat diuntungkan karena bertetangga dengan Provinsi Sulsel dan Sulbar yang juga merupakan penghasil beras terbesar di Kawasan Timur Indonesia (KTI).

Banyak beras produksi petani di dua provinsi itu yang dijual di pasar-pasar tradisional yang ada di Palu, Ibu Kota Provinsi Sulteng itu.

Karenanya, kata dia, Palu tidak pernah mengalami krisis beras. (skd)