Dua kelebihan RSUD Poso ini tak ada di RS lain se-Sulteng

id Poso

Dua kelebihan RSUD Poso ini tak ada di RS lain se-Sulteng

Dokter spesialis syarat RSUD Poso dr. Hasmar dan seorang pasien yang sedang ditanganinya di Poso, Kamis (7/9) (Antarasulteng.com/Feri)

Bupati Poso Darmin Sigilipu memiliki misi membantu masyarakat agar tidak perlu jauh-jauh ke luar Poso untuk berobat.
Poso (Antarasulteng.com) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD ) Kabupaten Poso, memiliki dua kelebihan yang tidak dipunyai oleh rumah sakit pemerintah daerah lainnya di Sulawesi Tengah. 

Kedua kelebihan itu, menurut Sekretaris RSUD Poso Reza Rerungan di Poso, Kamis, yakni memiliki alat radiologi yang dipercaya oleh Prodia untuk check-up atau pemeriksaan kesehatan dan memiliki ruangan khusus perawatan pasien penyakit saraf (neuro stroke centre care).

Kata Reza, kelebihan dari kelengkapan radiologi tersebut telah dibuktikan dengan kepercayaan Prodia Sulteng yang memerintahkan 40 orang pegawai Pertamina melakukan check up kesehatan di RSUD Poso. 

Padahal, menurut Reza, banyak rumah sakit di Sulteng ini yang memiliki alat radiologi untuk melakukan check-up namun permintaan pegawai Pertamina justru ke RSUD Poso. 

"Ini membuktikan alat radiologi kami ini terpercaya, bayangkan saja 40 pegawai PT.Pertamina disuruh check-up di RSUD Poso oleh Prodia," ujar Reza, Kamis. 

Dia menjelaskan bahwa alat radiologi RSUD Poso telah dilengkapi dengan alat canggih direct view yang dapat memproses hasil hanya dalam waktu tiga menit. 

Selain itu kelima petugas radiologi telah memiliki izin dari lembaga nuklir yang melindungi kesehatan pegawai dari ancaman radiasi. Dengan adanya izin nuklir itu, kelima pegawai radiologi tidak takut untuk menjalankan tugas melayani pasien. 

Terkait ruangan khusus perawatan pasien saraf RSUD Poso, Ketua Komite Medik dan penanggung jawab ruangan penyakit saraf dr Hasmar menyebutkan ruangan saraf itu telah terpadu penanganannya mulai dari ruangan gawat, ruangan pemulihan dan terakhir pasien akan dilanjutkan ke ruangan khusus terapi hingga sembuh. 

Sebelum ruangan perawat khusus saraf ini beroperasi pada Maret 2017, pasien saraf yang umumnya adalah penderita stroke, ditempatkan di ruangan yang sama dengan pasien penyakit lainnya, namun saat ini pasien saraf telah terpadu dalam satu ruangan khusus. 

"Kalau di Sulteng, mungkin hanya RSUD Poso ini yang ada ruangan khusus perawatan saraf," ujar Hasmar yang merupakan spesialis saraf.

Menurut dia, penanganan pasien saraf dilaksanakan oleh tiga dokter, salah satu diantaranya berkualifikasi ahli syaraf.

Ruangan-ruangan saraf di RSUD Poso juga diberi nama dengan nama-nama kayu atau pohon endemik di Poso untuk lebih mengenalkan kekayaan hasil hutan Poso.

Menurut Reza yang berdarah Toraja itu, kelebihan RSUD Poso itu merupakan perwujudan salah satu misi Bupati Poso Darmin Sigilipu yakni membantu masyarakat agar tidak perlu pergi jauh untuk berobat, termasuk masalah saraf dan kebutuhan check up. 

"Saat ini RSUD Poso terus berbenah diri untuk meningkakan kualifikasinya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat," kata Reza.