Warga Kota Palu serbu Warkop TUNGKU Jl. Mohammad Yamin

id Warkop

Warga Kota Palu serbu Warkop TUNGKU Jl. Mohammad Yamin

Pemilik Warkop Tungku Erik Ibrahim (kedua kanan) bersama sejumlah mitranya di sela-sela pembukaan usaha tersebut di Kota Palu, Kamis (14/9). (Antarasulteng.com/Moh. Ridwan)

Warkop Tungku mengunggulkan menu khas Kaili dengan harga relatif murah
Palu (Antarasulteng.com) - Alunan lagu dari life music yang cukup keras, mengiringi ratusan orang yang sedang menikmati berbagai menu hidangan makan siang yang disajikan Warung Kopi (Warkop) Tungku yang terletak di sudut jalan Moh Yamin dan Tanjung Satu, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Kamis siang.

Warkop milik pengusaha muda Erik Ibrahim ini menyediakan sejumlah menu makanan khas Kaili seperti uwempoi, kaledo, utadada dan sayur kelor dan berbagai jenis menu lauk-pauk lainnya.

Menu makanan tradisional ini menjadi sajian utama di Warkop yang baru dua hari beroperasi tersebut dan ditawarkan dengan harga yang relatif murah.
    
Erik Ibrahim, pemilik usaha warung kopi itu mengatakan bahwa penambahan menu makanan khususnya sajian menu tardisional di kedai itu memberikan warna baru.

Sejak dua tahun bergelut di usaha ini, menu-menu yang ditawarkan sebagian besar adalah menu makanan modern seperti yang ada di kedai-kedai kopi lainnya.
    
Di warkop yang juga menyediakan fasilitas wifi gratis ini, menu makanan tradisonal menjadi unggulan seperti sayur kelor, kaledo, utadada dan ikan segar serta daging ayam yang dimasak menggunakan santan.

"Harga maksimal yang kami tawarkan relatif murah yakni berkisar antara Rp20.000 sampai Rp 25.000/porsi," ujar Erik.
    
Bahkan, ia juga menggandeng salah satu pengusaha catering di daerah itu khusus pesan antar-makanan untuk acara-acara perjamuan ataupun acara formal lainnya. 

Selain menyediakan menu khas tradisional, warkop yang berencana beroperasi 24 jam ini juga akan menyediakan fasilitas untuk tempat berkumpulnya komunitas-komunitas yang ada di ibu kota Provisi Sulawesi Tengah ini.
 
"Jadi, warkop bukan hanya sebgai tempat nongkrong, tetapi di tempat ini kita bisa saling silaturahmi. Olehnya kami sebagai pemilik menyediakan fasilitas tempat bagi para komunitas-komunitas. Kominitas anak band kami menyediakan alat musik silahkan berkreasi bahkan kami juga siap mengebangkan bakat-bakat anak muda Palu," tuturnya.

Ia menjelaskan bahwa konsep yang dibangun Warkop Tungku yakni berbasis komunitas sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat khususnya anak-anak muda.