Panitia Pengarah Rampungkan Materi Deklarasi Kebangsaan

id rektor iain

Panitia Pengarah Rampungkan Materi Deklarasi Kebangsaan

Rektor IAIN Palu Prof Dr H Zainal Abidin MAg menyampaikan pandangannya dalam rapat finalisasi materi deklarasi kebangsaan perguruan tinggi melawan radikalisme, Senin (18/9) di Jakarta. (Ist)

Jakarta,  (Antarasulteng.com) - Panitia pengarah `Aksi Kebangsaan Perguruan Tinggi Melawan Radikalisme` telah merampungkan materi ikrar atau deklarasi kebangsaan yang akan diucapkan pada pertemuan nasional tersebut di Bali, 25-26 September 2017.

"Hari ini panitia pengarah bertemu dengan agenda merampungkan draf akhir materi ikrar atau deklarasi perguruan tinggi melawan radikalisme," kata seorang panitia pengarah yang juga Rektor IAIN Palu Prof Dr H Zainal Abidin MAg yang dihubungi di Jakarta melalui telepon dari Palu, Senin.

Prof Zainal Abidin mengemukakan rapat finalisasi materi ikrar atau deklarasi kebangsaan yang melibatkan perguruan tinggi se-Indonesia berlangsung di Jakarta.

Rapat tersebut dihadiri oleh beberapa rektor Perguruan Tinggi Islam Negeri dan swasta serta pejabat negara dan organisasi-organisasi yang terlibat dalam deklarasi tersebut.

Rapat tersebut juga membahas beberapa point penting lainnya seperti tekhnis dari pelaksanaan penyampaian deklarasi tersebut.

"Hari ini rapat finalisasi materi ikrar. Tentu ini sangat penting yaitu membuat dan menyusun konsep materi deklarasi, yang nantinya menjadi acuan peserta deklarasi atau ikrar di Bali," ujarnya.

Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Sulawesi Tengah Prof Dr H Zainal Abidin MAg menjadi salah seorang anggota panitia pengarah (steering committee) untuk kegiatan Aksi Kebangsaan Perguruan Tinggi Melawan Radikalisme.

"Saya diberi kepercayaan oleh pemerintah dan panitia untuk menjadi panitia pengarah kegiatan nasional Aksi Kebangsaan Perguruan Tinggi Bela Negara tersebut," ungkap Prof Zainal Abidin MAg.

Pelaksanaan aksi kebangsaan perguruan tinggi di Indonesia dalam melawan gerakan radikalisme itu akan digelar di Provinsi Bali pada 25-26 September 2017.

Kegiatan tersebut direncanakan akan dihadiri Presiden Joko Widodo serta diikuti oleh sekitar 4.000 peserta dan berbagai perguruan tinggi Islam negeri, perguruan tinggi umum dan swasta.

"Kegiatan ini menarik karena melibatkan hampir seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Deklarasi anti-radikalisme penting," ujarnya.

Pakar pemikiran Islam modern ini juga menyebut bahwa dirinya sangat mendukung aksi kebangsaan tersebut, sebagai bentuk komitmen penolakan terhadap gerakan ekstrimisme dan radikalisme yang cenderung meningkat beberapa waktu lalu.