Pertamina Klaim Alokasi Elpiji 3kg Cukup

id elpiji

Pertamina Klaim Alokasi Elpiji 3kg Cukup

Masyarakat kesulitan mendapatkan gas elpiji. (Foto : ANTARA/ilustrasi)

Palu,  (antarasulteng.com) - PT Pertamina (Persero) Wilayah Sulawesi Tengah mengklaim bahwa jatah alokasi elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram yang telah disalurkan kemasyarakat di Kota Palu sudah sangat mencukupi kebutuhan.

"Iya, sesuai dengan ketentuan pendistribusian elpiji dari agen ke titik pangkalan. Dari operasi pasar diperlihatkan bahwa memang alokasi yang diberikan Pertamina sangat mencukupi bahkan lebih," kata Sales Executive (SE) V Pertamina Sulawesi Tengah Bastian Wibowo di Palu, Rabu.

Ia menjelaskan bahwa saat ini distribusi elpiji 3kg sesuai dengan batas waktu yang ditentukan Pemerintah Kota (Pemkot) melalui operasi pasar yang diadakan di 46 kantor kelurahan, akan dikembalikan ke pangkalan resmi.

Menurut dia, dari operasi pasar di kantor-kantor kelurahan, alokasi elpiji 3kg ini di beberapa titik tidak habis diserap masyarakat. Ini menunjukan bahwa stok elpiji di Kota Palu dalam kondisi stabil.

"Iya, ada di beberapa titik kelurahan alokasi yang kami berikan tidak habis," bebernya.

Dikatakanya, setelah operasi pasar ini dilakukan, pemerintah setempat perlu melakukan pendalaman pengawasan di tingkat pengecer sebagai langkah tindaklanjut karena Pertamina tidak memiliki kewenangan melakukan penindakan.

Ia mengakui bahwa para pengecer sudah jelas merusak sistem distribusi gas elpiji bersubsidi untuk masyarakat miskin ini.

"Yang perlu diperhatikan Pemkot Palu adalah tindak lanjut pengecer ini seperti apa, yang jelas mereka merusak pendistribusian elpiji dan pengawasan di tingkat pengecer merupakan kewenangan pemerintah," jelasnya.

Para pengecer ini membeli di pangkalan-pangkalan resmi dengan harga standar Rp16.000/tabung kemudian menjualnya secara eceran di kios-kios dengan harga Rp25.000 sampai Rp30.000, bahkan ada yang sempat menjual sampai Rp40.000/tabung.

Ia berharap, pascaoperasi pasar yang dilakukan Pemkot Palu bersama Pertamina, distribusi elpiji bersubsidi ini kembali normal dan tidak menjadi masalah lagi di tengah masyarakat. (skd)