Paris (antarasulteng.com) - Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Rabu waktu setempat mengatakan serangan terhadap minoritas Rohingya di Myanmar sebagai "genosida".
Prancis akan bekerja sama dengan anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengecam "genosida yang sedang berkembang ini, pembersihan etnis ini," kata Macron dalam sebuah wawancara dengan saluran TV Prancis TMC.
Penggunaan kata "genosida" oleh Macron menjadi serangan verbal terkerasnya terhadap operasi militer terhadap Rohingya.
Lebih dari 420.000 anggota minoritas muslim itu melarikan diri dari Myanmar ke Bangladesh.
"Kita harus mengecam pembersihan etnis yang sedang terjadi dan bertindak," kata Macron.
Ia juga "meminta kekerasan diakhiri, meminta akses kemanusiaan..." di bawah perlindungan PBB.
"Ketika PBB mengeluarkan kecaman, ada konsekuensi yang dapat memberikan kerangka kerja untuk intervensi di bawah PBB," katanya.
Rohingya, yang kebanyakan muslim, menghadapi diskriminasi berkepanjangan di Myanmar yang kebanyakan penduduknya penganut Buddha.
Kepala Hak Asasi Manusia PBB sudah menggambarkan serangan sistematis pasukan keamanan terhadap minoritas Rohingya sebagai "contoh pembersihan etnis dalam buku teks" menurut warta kantor berita AFP.(skd)
Berita Terkait
Macron akan ajukan gencatan senjata di Ukraina selama Olimpiade Paris
Minggu, 17 Maret 2024 13:42 Wib
Presiden China dan Prancis tekankan solusi dua negara Palestina-Israel
Selasa, 21 November 2023 7:13 Wib
Presiden Prancis serukan gencatan senjata di tengah perang Israel-Hamas
Selasa, 31 Oktober 2023 5:57 Wib
Presiden Macron sebut ketertiban digital hindari kerusuhan
Selasa, 25 Juli 2023 14:05 Wib
Jokowi dan Macron bahas keanggotaan FATF hingga pertahanan
Minggu, 21 Mei 2023 15:12 Wib
Xi-Macron buat peta jalan masa depan China-Prancis
Selasa, 4 April 2023 9:47 Wib
Presiden Rusia setuju tak lakukan manuver baru di dekat Ukraina
Selasa, 8 Februari 2022 18:03 Wib
Wapres Maruf harap Prancis temukan formula tepat kelola kehidupan beragama
Sabtu, 7 November 2020 10:13 Wib