Inilah Magnet Kampung Kaili di Palu Nomoni

id FPPN, Kampung Kaili

Inilah Magnet Kampung Kaili di Palu Nomoni

Suasana Kampung Kaili di Festival Pesona Palu Nomoni II. Pada Sabtu petang, Kampung ini semakin ramai oleh pengunjung yang ingin menikmati nuansa bangunan tradisional dengan dukungan alam yang memesona.(Foto:Antarasulteng/Ridwan)

"Saya sangat terkesan dengan konsep ini, penataan banguan tradisional serasa berada di kampung. Ini bentul-bentul suasanya tradisional, baru kali ini di Palu ada Kampung Kaili di event seperti ini,"
Palu (antarasulteng.com) - Festival Pesona Palu Nomoni II 2017 menyuguhkan warna baru dari pelaksanaan sebelumnya dengan hadirnya Kampung Kaili.

Salah satu spot yang menjadi ikon di arena kegiatan pesta budaya itu didesain sedemikian rupa hingga menyerupai suasana kampung masyarakat Kaili tempo dulu. Itulah Kampung Kaili di Teluk Palu yang dipersembahkan pada FPPN II.

Sejak dibuka Jumat malam, Kampung Kaili, ramai dikunjungi warga Palu dan sekitarnya. Pada Sabtu menjelang petang, situasi Kampung Kaili semakin ramai dikunjungi warga. Mereka betah di sana.

Suasana kampung ini ditata dengan sejumlah dekorasi bangunan berbahan baku kayu dan bambu sebagai tiang kokohnya, ditambah ornamen-ornamen khas etnis itu menjadikan Kampung Kaili semakin memantik hasrat orang untuk mengunjunginya.
 
Di kampung itu terdapat 46 sou-sou (gubuk) yang dibangun berdasarkan jumlah kelurahan yang ada di Kota Palu. Suasana tradisional menambah khasanah kentalnya budaya lokal di arena Kampung Kaili.

Konsep ini lahir atas dasar keinginan Wali Kota Palu, Hidayat yang mana kegiatan pariwisata berbasis budaya ini lebih diarahkan pada nilai budaya itu sendiri.
    
"Saya sangat terkesan dengan konsep ini, penataan banguan tradisional serasa berada di kampung. Ini bentul-bentul suasanya tradisional, baru kali ini di Palu ada Kampung Kaili di event seperti ini," kata Lili, seorang pengunjung.

Penempatan Kampung Kaili oleh panitia cukup strategis, di kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) tepatnya di sebelah barat anjungan Teluk Palu ini.

Tempat ini didukung pohon rindang tertata rapi sehingga sou-sou sebagai simbol tempat tinggal masyarakat Kaili pada masanya itu teduh semakin menambah kekentalan tradisi dengan nuansa alamnya.
    
"Di sini juga ternyata ada suguhan kuliner tradisional, seperti kaledo dan makanan khas lainnya. Ini sangat bagus, kalau pasca kegiatan ini pemerintah konsisten mempertahankan kondisi bangunan itu, saya kira ini menjadi tempat wisata yang ramai dikunjungi," ungkap Lili.

Kampung Kaili merupakan salah satu dari sejumlah spot yang ada di arena FPPN. Lokasi yang disediakan pemerintah setempat sepanjang 7,2 kilometer di sepanjang Teluk Palu sebagai arena pesta budaya ini juga dibanjiri para pelaku UKM.***