Tim Robot SMAN 9 Bandarlampung Juara Kedua

id Robot, sman 9, UI, Fmipa

Tim Robot SMAN 9 Bandarlampung Juara Kedua

Ilustrasi (FOTO ANTARA/SYAFRIL ADRIANSYAH)

Alhamdulillah, anak-anak kami berhasil meraih juara kedua," ujar Vira
Bandarlampung - Tim robot Sekolah Menengah Atas Negeri 9 Bandarlampung yang mengikuti Lomba Robotika jenis robot line follower berbasis microcontroller, dalam rangka Pesta Rakyat Fisika FMIPA Universitas Indonesia di Jakarta, 19-20 Oktober 2012, berhasil meraih juara kedua.

Menurut Vira Murti Adhi SPd, guru pendamping siswa SMAN 9 Bandarlampung, saat dihubungi dari Bandarlampung, Minggu, tiga orang siswanya itu, Ahmad Yuvi Utomo, Shoquille Achmad, dan Muhammad Dimas Ghiffari yang semuanya kelas satu (kelas X), berhasil meraih juara kedua dalam lomba robot yang pertama kali diikuti oleh pelajar salah satu rintisan sekolah berstandar internasional (RSBI) di Lampung itu.

"Alhamdulillah, anak-anak kami berhasil meraih juara kedua," ujar Vira pula.

Dia menyebutkan, dalam lomba robot  yang memperebutkan Piala Menristek RI, juara pertama lomba robot itu diraih tim robot siswa SMAN 1 Purworejo Jawa Tengah, dan juara ketiga diraih oleh tim robot SMAN 2 Bandarlampung.

SMAN 9 Bandarlampung mengutus tiga siswanya mengikuti Lomba Robot dalam Pesta Rakyat Fisika FMIPA Universitas Indonesia, di Jakarta, 19-20 Oktober 2012.

Sebelumnya, Kepala SMAN 9 Bandarlampung, Drs Hendro Suyono, menjelaskan bahwa ketiga siswanya diutus untuk mengikuti Lomba Robotika itu, untuk berkompetisi menjadi yang terbaik agar dapat memacu siswa umumnya dapat terus berprestasi lebih baik.

"Ini kesempatan pertama anak-anak kami diikutkan lomba robot tingkat nasional," ujar Hendro lagi.

Vira Murti Adhi, guru Fisika di sekolah ini yang menjadi pembimbing ketiga siswa tersebut, menyatakan, sesuai dengan tema lomba robot tersebut "Transform The World The Joy of Physics", nama robot yang dipilih oleh sekolah itu untuk ditampilkan ketiga siswanya adalah "The Wild Horse" atau kuda liar.

"Kami menargetkan para siswa ini dapat berkompetisi dengan baik dan meraih juara nasional," ujar Vira pula.

Menurut dia, sebelum mengikuti perlombaan robot itu, ketiga siswa tersebut mendapatkan pembimbingan dari ketua tim robot yang kebetulan merupakan orang tua dari salah satu siswa itu, dan dosen elektro digital di Fakultas Teknik Universitas Lampung (Unila).

Siswa SMAN 9 Bandarlampung itu dilatih pula oleh mahasiswa FT Unila yang merupakan lulusan (alumni) yang kini kuliah di kampus itu.

Kepala SMAN 9 Bandarlampung, Hendro Suyono, berharap para siswanya itu meraih hasil terbaik dalam lomba robot tersebut, sehingga akan memotivasi siswa yang lain sekaligus mengharumkan nama sekolah ini.

SMAN 9 Bandarlampung memiliki 888 siswa, dan termasuk satu dari tujuh sekolah berkatagori RSBI di Lampung.

        "Kami bersyukur ternyata dari tujuh sekolah RSBI di Lampung itu, SMAN 9 Bandarlampung tergolong yang terbaik," ujar Hendro pula.

Akreditasi sekolah ini adalah A, dengan meraih nilai 96.

Tahun 2012 ini, kata Hendro, sekolah ini berhasil meluluskan 100 persen siswa kelas tiga (Kelas XII) sebanyak 286 siswa, dan 225 lulusan dapat diterima di perguruan tinggi negeri (PTN), 156 di antaranya berhasil masuk kuliah di Unila.

Lima lulusan sekolah ini masuk katagori terbaik, dan mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Kota Bandarlampung sehingga dapat melanjutkan kuliah di perguruan tinggi negeri.

Sebelumnya, Ketua Komite SMA Negeri 9 Bandarlampung, Dr Ayi Ahadiat SE MBA mengharapkan, sekolah RSBI ini dapat terus memacu peningkatan kualitas akademiknya.

Manajemen SMAN 9 Bandarlampung, harus dapat menyamakan visi dan memantapkan misi pendidikan, kata Ayi, dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unila yang anaknya bersekolah kelas dua (XI) di sekolah itu.

Dia mengingatkan pula, secara strategik, SMAN 9 Bandarlampung dapat lebih meningkatkan kualitas akademik, antara lain melalui peningkatan kualitas dan kesejahteraan sumberdaya manusia tenaga pengajar dan kependidikannya serta peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendidikan.

Ayi mengharapkan pula, adanya peningkatan kualitas kurikulum dan peningkatan manajemen mutu Proses Belajar Mengajar (PBM).

Komite sekolah juga berharap adanya peningkatan softskill siswa, dengan pembimbingan ekstrakurikuler yang berimbang dengan kegiatan kurikuler.((B014/SKD)