Jakarta (ANTARA) - Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri menyebut bahwa persoalan dalam transfer penyerang Amiruddin Bagus Kahfi dari Barito Putera ke klub Belanda FC Utrecht muncul karena kurang komunikasi.
"Terkait Bagus Kahfi, itu karena miskomunikasi dari awal karena dia disalurkan ke klub lain sebelum dikembalikan ke klub asalnya," ujar Indra dikutip dari laman resmi PSSI di Jakarta, Sabtu.
PSSI, pria asal Sumatra Barat itu melanjutkan, tidak bisa terlibat dalam transfer pemain antarklub.
Namun, Indra memastikan PSSI berusaha melakukan mediasi dengan pihak-pihak terkait agar tidak terjadi kesalahpahaman.
"Adalah kewajiban PSSI untuk mengembalikan pemain ke klubnya. PSSI tidak bisa mengintervensi kontrak antara pemain dan klub. Akan tetapi, PSSI ingin agar semuanya berjalan dengan baik dan lancar," tutur Indra, sambil memastikan Bagus Kahfi dan orang tuanya sudah memperbaiki komunikasi dengan Barito Putera.
Bagus, kata dia, memang seharusnya pulang ke klub asalnya yakni Barito Putera terlebih dahulu setelah mengikuti program Garuda Select tahap kedua di Inggris serta Italia pada Januari-Maret 2020.
Akan tetapi, penyerang tim nasional U-19 itu diketahui baru kembali ke Indonesia pada November 2020.
Tidak seperti rekan-rekannya yang kembali ke Indonesia setelah Garuda Select tuntas, Bagus memilih tinggal di Eropa beberapa bulan untuk memulihkan cederanya. Pada periode inilah muncul kabar yang mengaitkan dirinya dengan FC Utrecht.
Pada akhirnya, pesepak bola berusia 18 tahun itu diberitakan gagal bergabung dengan FC Utrecht. Alasannya, sampai batas waktu yang diajukan yaitu Jumat (27/11/2020), tawaran Utrecht tidak disambut Barito Putera.
PSSI pun menyoroti peran sponsor mereka untuk program Garuda Select, Mola TV, yang ikut membantu perpindahan tersebut.
Indra menghargai upaya Mola TV. Meski demikian, PSSI mengingatkan supaya semua tahapan transfer dikomunikasikan dengan baik ke semua pihak terutama klub-klub yang terlibat.
"Mola TV kalau memang mau menyalurkan harus berkomunikasi baik dengan klub dan tidak cukup hanya bicara dengan pemain ataupun orang tua pemain yang bersangkutan. Sekarang bagaimana Bagus Kahfi boleh pindah atau tidak itu urusan profesional klub," ujar pelatih yang membawa Indonesia juara Piala AFF U-19 2013 dan Piala AFF U-22 2019 tersebut.
Sebagai penutup, PSSI menggarisbawahi bahwa, jika pemain atau dalam hal ini Amiruddin Bagus Kahfi masih terikat kontrak dengan sebuah klub yaitu Barito Putera, maka menjadi hak Barito untuk memutuskan apakah melepas atau tidak melepas pemainnya itu.
PSSI pun meminta para pemain muda untuk memasukkan klausul potensi bermain di Eropa dalam kontraknya di klub jika serius dan yakin dirinya dapat bermain di sana.
"Terkait Bagus Kahfi, itu karena miskomunikasi dari awal karena dia disalurkan ke klub lain sebelum dikembalikan ke klub asalnya," ujar Indra dikutip dari laman resmi PSSI di Jakarta, Sabtu.
PSSI, pria asal Sumatra Barat itu melanjutkan, tidak bisa terlibat dalam transfer pemain antarklub.
Namun, Indra memastikan PSSI berusaha melakukan mediasi dengan pihak-pihak terkait agar tidak terjadi kesalahpahaman.
"Adalah kewajiban PSSI untuk mengembalikan pemain ke klubnya. PSSI tidak bisa mengintervensi kontrak antara pemain dan klub. Akan tetapi, PSSI ingin agar semuanya berjalan dengan baik dan lancar," tutur Indra, sambil memastikan Bagus Kahfi dan orang tuanya sudah memperbaiki komunikasi dengan Barito Putera.
Bagus, kata dia, memang seharusnya pulang ke klub asalnya yakni Barito Putera terlebih dahulu setelah mengikuti program Garuda Select tahap kedua di Inggris serta Italia pada Januari-Maret 2020.
Akan tetapi, penyerang tim nasional U-19 itu diketahui baru kembali ke Indonesia pada November 2020.
Tidak seperti rekan-rekannya yang kembali ke Indonesia setelah Garuda Select tuntas, Bagus memilih tinggal di Eropa beberapa bulan untuk memulihkan cederanya. Pada periode inilah muncul kabar yang mengaitkan dirinya dengan FC Utrecht.
Pada akhirnya, pesepak bola berusia 18 tahun itu diberitakan gagal bergabung dengan FC Utrecht. Alasannya, sampai batas waktu yang diajukan yaitu Jumat (27/11/2020), tawaran Utrecht tidak disambut Barito Putera.
PSSI pun menyoroti peran sponsor mereka untuk program Garuda Select, Mola TV, yang ikut membantu perpindahan tersebut.
Indra menghargai upaya Mola TV. Meski demikian, PSSI mengingatkan supaya semua tahapan transfer dikomunikasikan dengan baik ke semua pihak terutama klub-klub yang terlibat.
"Mola TV kalau memang mau menyalurkan harus berkomunikasi baik dengan klub dan tidak cukup hanya bicara dengan pemain ataupun orang tua pemain yang bersangkutan. Sekarang bagaimana Bagus Kahfi boleh pindah atau tidak itu urusan profesional klub," ujar pelatih yang membawa Indonesia juara Piala AFF U-19 2013 dan Piala AFF U-22 2019 tersebut.
Sebagai penutup, PSSI menggarisbawahi bahwa, jika pemain atau dalam hal ini Amiruddin Bagus Kahfi masih terikat kontrak dengan sebuah klub yaitu Barito Putera, maka menjadi hak Barito untuk memutuskan apakah melepas atau tidak melepas pemainnya itu.
PSSI pun meminta para pemain muda untuk memasukkan klausul potensi bermain di Eropa dalam kontraknya di klub jika serius dan yakin dirinya dapat bermain di sana.