Buol, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Bupati Buol, Provinsi Sulawesi Tengah Amirudin Rauf mengajak tenaga kesehatan dan masyarakat setempat untuk terlibat aktif dan menyukseskan pelaksanaan vaksinasi pencegahan COVID-19 di daerah itu.
"Saya harap masyarakat dan tenaga kesehatan yang diprioritaskan agar memanfaatkan kesempatan ini demi memutus mata rantai penularan COVID-19 di daerah ini," kata Amirudin Rauf di Buol, Kamis.
Bupati mengikuti vaksinasi pencegahan COVID-19 di Rumah Sakit Mokolyuri Buol. Sebelum divaksin, ia terlebih dahulu melakukan pendaftaran, kemudian tim medis melakukan skrining, setelah itu penyuntikan vaksin dan terakhir observasi selama 30 menit untuk melihat perkembangan usai disuntikkan vaksin.
Dalam kesempatan itu Bupati Buol memberikan sedikit testimoni. Ucapan syukur karena proses vaksinasi telah selesai dan tidak ada gejala apa-apa.
Bupati mengatakan penyuntikan vaksin hampir tidak terasa. Oleh karena itu, tenaga kesehatan yang diprioritaskan diminta untuk memanfaatkannya dengan baik kesempatan vaksinasi ini.
Bagi Bupati Buol, salah satu cara dan upaya paling ampuh memutus mata rantai penyebaran COVID-19 adalah dengan vaksinasi.
"Vaksin adalah salah satu upaya kita memutus mata rantai COVID-19, yang banyak memberi dampak pada sendi kehidupan kita, baik kesehatan maupun sosial dan ekonomi, secara langsung maupun tidak langsung," katanya.
Ia berharap dukungan masyarakat untuk menyukseskan pelaksanaan vaksinasi tersebut, sebagai upaya memutus mata rantai penularan COVID-19.
“Semoga proses vaksinasi ini mampu mencegah dan menghilangkan COVID-19 di Kabupaten Buol agar kita dapat kembali beraktivitas normal seperti sebelum adanya pandemii," ujarnya.
Berdasarkan data Pemkab Buol jumlah dosis vaksin yang tersedia kurang lebih 2.000 dosis. Dalam pelaksanaan vaksinasi, tenaga medis menjadi prioritas utama.
"Saya harap masyarakat dan tenaga kesehatan yang diprioritaskan agar memanfaatkan kesempatan ini demi memutus mata rantai penularan COVID-19 di daerah ini," kata Amirudin Rauf di Buol, Kamis.
Bupati mengikuti vaksinasi pencegahan COVID-19 di Rumah Sakit Mokolyuri Buol. Sebelum divaksin, ia terlebih dahulu melakukan pendaftaran, kemudian tim medis melakukan skrining, setelah itu penyuntikan vaksin dan terakhir observasi selama 30 menit untuk melihat perkembangan usai disuntikkan vaksin.
Dalam kesempatan itu Bupati Buol memberikan sedikit testimoni. Ucapan syukur karena proses vaksinasi telah selesai dan tidak ada gejala apa-apa.
Bupati mengatakan penyuntikan vaksin hampir tidak terasa. Oleh karena itu, tenaga kesehatan yang diprioritaskan diminta untuk memanfaatkannya dengan baik kesempatan vaksinasi ini.
Bagi Bupati Buol, salah satu cara dan upaya paling ampuh memutus mata rantai penyebaran COVID-19 adalah dengan vaksinasi.
"Vaksin adalah salah satu upaya kita memutus mata rantai COVID-19, yang banyak memberi dampak pada sendi kehidupan kita, baik kesehatan maupun sosial dan ekonomi, secara langsung maupun tidak langsung," katanya.
Ia berharap dukungan masyarakat untuk menyukseskan pelaksanaan vaksinasi tersebut, sebagai upaya memutus mata rantai penularan COVID-19.
“Semoga proses vaksinasi ini mampu mencegah dan menghilangkan COVID-19 di Kabupaten Buol agar kita dapat kembali beraktivitas normal seperti sebelum adanya pandemii," ujarnya.
Berdasarkan data Pemkab Buol jumlah dosis vaksin yang tersedia kurang lebih 2.000 dosis. Dalam pelaksanaan vaksinasi, tenaga medis menjadi prioritas utama.