Mamosalato, Sulteng (ANTARA) - Bupati Morowali Utara (Morut) Delis Julkarson Hehi menginstruksikan kepada seluruh kepala desa di daerah ini untuk menyiapkan lahan seluas satu hektar untuk ditanami cabai.

Gerakan tanam cabai itu dilakukan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pendapatan masyarakat sekaligus menekan laju inflasi yang kini terjadi merata di hampir seluruh wilayah Indonesia.

Penegasan itu disampaikan saat melantik sembilan kepala desa hasil Pilkades Serentak tahun 2022 di Kecamatan Mamosalato, Kamis (8/9/2022).

Tahun ini ada 45 desa yang menyelenggarakan Pilkades dari 122 desa dan 3 kelurahan pada 10 kecamatan se Kabupaten Morowali Utara.

Sambil mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo, Bupati Delis menyatakan kondisi hari ini dunia tidak sedang baik-baik saja. Tak terkecuali Indonesia juga tidak sedang baik-baik saja.

Kondisi itu tak lain terkait keadaan perekonomian dunia akibat perang Rusia dan Ukraina yang berkepanjangan. Salah satu dampaknya adalah melonjaknya harga minyak dunia yang diikuti melambungnya harga barang.

"Dampak yang paling kita rasakan adalah terjadinya inflasi serta melonjaknya harga barang-barang kebutuhan pokok," jelas Bupati Delis.

Dan di beberapa daerah di Indonesia, tambah bupati, penyumbang inflasi yang cukup signifikan adalah cabai (rica) dan bawang merah. Harga komoditi ini melonjak drastis.

Dengan kondisi demikian, Morut diharapkan bisa mengambil peran dengan menanam cabai. Hal ini selain sebagai bentuk kontribusi untuk ikut menekan laju inflasi, juga untuk menambah pendapatan masyarakat desa 

Menurut bupati, kebijakan ini sudah dibahas dalam rapat tim pengendalian inflasi daerah tingkat Kabupaten Morowali Utara yang dilakukan awal pekan ini.

Secara teknis, program menanam cabai ini akan ditangani tim terpadu dengan melibatkan OPD terkait, tim penggerak PKK, Babinsa, Babinkamtibmas, serta melibatkan kelompok tani, BPD dan tokoh masyarakat setempat.

Pada kesempatan itu, bupati juga mengingatkan bahwa tugas para kepala desa saat ini cukup berat. Untuk itu perlu melibatkan semua pemangku kepentingan yang ada di desa untuk sama-sama memajukan desanya.

"Para kades harus pinter-pinter merangkul tokoh masyarakat, bergandengan tangan dengan BPD dan komponen masyarakat lainnya untuk bergerak bersama membangun desa," katanya, mengingatkan.

Tugas lainnya para kades, lanjutnya, adakah mensukseskan visi besar pemerintah kabupaten yakni mewujudkan masyarakat yang Sehat, Cerdas, dan Sejahtera (SCS). Visi ini tidak mungkin berhasil jika tidak ditopang para kepala desa.

Pelantikan kepala desa di Kecamatan Mamosalato tersebut turut disaksikan Ketua TP PKK Morut Febriyanthi H DJ Hehi, Wakil Bupati H. Djira dan ibu, Ketua DPRD Morut Hj Megawati Ambo Asa, Wakil Ketua DPRD H. Safri serta beberapa anggota DPRD lainnya dan para Kepala OPD di lingkungan Pemda Morut.

Pada saat itu Bupati Morut juga menyerahkan bantuan untuk rumah ibadah di Kecamatan Mamosalato dari Pemda Morut yakni bahan bangunan untuk musholla Alkhairaat Dusun 3 Desa Pandauke.

Selanjutnya, bantuan pakaian batik gereja dan baju pengajian, bantuan pembangunan pura Desa Tananagaya, serta bantuan untuk rehab masjid Desa Tambale.

Di tempat yang sama juga dilakukan pelantikan para Ketua TP PKK tingkat desa yang dilakukan oleh Ketua TP PKK Morut Febriyanthi H DJ Hehi.

Ke-9 kades yang dilantik itu masing-masing Kades Pandauke (Abdul Rauf Binangkari), Kolo Atas (Abd. Asyir), Kades Momo (Abd. Majid), Tananagaya (Samsudin Galendo), Tanasumpu (Useng Sanusi), Menyoe (Sulwinsis Dowo), Parangisi ( Ronaldo), Lijo (Yosafat Nau) dan Uepakatu (Nero Ria).

Pewarta : -
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024