Palu (ANTARA) -
Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Palu melibatkan KN SAR Bhisma 239 untuk mendukung operasi siaga SAR khusus Lebaran Idul Fitri di Provinsi Sulawesi Tengah.
"KN Bhisma kami siagakan di Kabupaten Banggai untuk mendukung kegiatan SAR perairan bila sewaktu-waktu terjadi kondisi darurat pada arus mudik dan arus balik lebaran nanti," kata Kepala Kantor SAR Palu Andrias Hendrik Johanes di Palu, Kamis.
Ia menjelaskan, KN Bhisma merupakan armada SAR milik Basarnas yang berpangkalan di Pelabuhan Banggai, yang mana wilayah operasi kapal ini mencakup Kabupaten Banggai dan sekitarnya.
Pada siaga SAR khusus mudik lebaran 2023, Kantor SAR Palu mengerahkan sekitar 87 personel dengan titik operasi yakni objek-objek vital seperti pelabuhan, terminal, tempat wisata dan bandara.
Operasi ini, sebagai wujud komitmen Basarnas dalam membantu kelancaran arus mudik dan balik lebaran supaya masyarakat nyaman melakukan perjalanan laut, darat dan udara.
"Sudah sepatutnya kami melakukan tindakan pencegahan terhadap kondisi yang membahayakan keselamatan manusia dari mobilitas masyarakat yang cukup tinggi," ujarnya.
Ia menuturkan, giat ini berlangsung selama 20 hari dimulai 13 April hingga 3 Mei mendatang, oleh karena itu selain menyiapkan sumber daya manusia (SDM) pihaknya juga menyiapkan peralatan pendukung operasi secara keseluruhan mencakup kendaraan roda dua dan empat, Rigid Implatable Boat (RIB) atau perahu karet dan kapal SAR khusus.
Dikemukakannya, khusus ibu kota Sulteng, penyelenggaraan operasi menyiagakan personel di Pelabuhan Penyeberangan Taipa, Pelabuhan penumpang Pantoloan, Bandar Mutiara Sis-Aljufri, termasuk giat patroli jalur pengungkapan yang rawan longsor.
"Sebelum operasi ini diselenggarakan, kami terlebih dahulu melakukan pemetaan potensi, dari pemetaan itu kemudian ditindaklanjuti dengan menempatkan personel," ucap Andrias.
Ia menambahkan, sejumlah pos dan unit siaga SAR di kabupaten juga dioptimalkan membantu kegiatan operasi sebagai bentuk dukungan terhadap penyelenggaraan mudik lebaran.
"Puncak arus mudik diprediksi akan terjadi pada tanggal 19-21 April, sedangkan puncak arus balik gelombang pertama diperkirakan pada tanggal 24-25 April, dan gelombang kedua pada tanggal 30 April-1 Mei. Kami berharap arus mudik dan balik nanti berjalan lancar tanpa ada kendala. Kami juga meminta angkutan darat mengutamakan keselamatan penumpang dan selalu berhati-hati dalam berkendara," demikian Andrias.