PBB: Myanmar Bebaskan Anak-Anak Dari Angkatan Bersenjata

id anak, myanmar, tentara

PBB: Myanmar Bebaskan Anak-Anak Dari Angkatan Bersenjata

Yangon, (antarasulteng.com) - Myanmar membebaskan 42 anak-anak dan remaja dari angkatan bersenjatanya dan negara tersebut didesak meningkatkan upaya pembebasan tentara anak setelah terlepas dari kekuasaan militer, kata badan PBB pada Senin.

Negara itu, yang pernah dipimpin penguasa militer dan dituding melakukan pelanggaran hak asasi manusia oleh angkatan bersenjatanya, yang dikenal dengan sebutan Tatmadaw, telah mengurangi --meski tidak sepenuhnya menghentikan-- perekrutan anak-anak dalam angkatan bersenjata, kata PBB dalam pernyataannya.

"Kami berharap Tatmadaw akan mempercepat pembebasan semua anak-anak," kata Ashok Nigam, koordinator wilayah PBB di Myanmar.

"Kami sangat gembira untuk ke-42 anak-anak itu dan keluarganya hari ini namun kami harus mempercepat upaya sehingga lebih banyak lagi anak-anak yang diuntungkan dengan aksi pembebasan ini."

Menurut pernyataan tersebut, 34 dari anak-anak yang dibebaskan itu berusia kurang dari 18 tahun sementara delapan lainnya adalah remaja yang sudah direkrut sejak mereka masih anak-anak.

Mereka melakukan tugas layaknya tentara dan juga tugas-tugas lain.

Pada September 2012 Myanmar membebaskan 42 anak-anak dan 24 anak lagi pada Februari berdasar kesepakatan yang dicapai bersama PBB.

Penghentian kekerasan HAM, seperti perekrutan paksa anak-anak dan warga sipil untuk melakukan tugas militer, merupakan tuntutan utama komunitas internasional yang menyambut hangat reformasi di Myanmar sejak berakhirnya kekuasaan junta militer pada 2011.

"Semua pihak menyadari ini adalah masa depan Myanmar. Tak seorang anak pun layak menyandang beban masalah karena dicabut dari keluarganya, teman-teman, sekolah, dan komunitas mereka," kata Nigam.

"Tidak ada satupun pembenaran perekrutan anak-anak dalam angkatan bersenjata. Angkatan bersenjata bukanlah tempat untuk tumbuh kembang anak," imbuhnya.

Tidak ada data resmi mengenai jumlah anak-anak dalam kemiliteran Myanmar saat inin namun badan PBB untuk anak-anak UNICEF mengatakan pihak angkatan bersenjata telah membebaskan setidaknya 520 anak sejak 2006.
(Antara/AFP